Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kampanye Pilpres Harus Menjaga Kebhinnekaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 28 September 2018, 23:12 WIB
Kampanye Pilpres Harus Menjaga Kebhinnekaan
Diskusi Empat Pilar MPR RI
rmol news logo Kontestasi pemilihan presiden harus bisa menjaga kebhinnekaan. Jangan sampai persatuan dan kebhinnekaan hilang hanya gara-gara pilpres.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Karena itu, kampanye harus dilakukan positif, tidak memprovokasi, fitnah, menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian.

"Pilpres ini harus kita jaga. Jangan sampai persatuan dan kebhinnekaan hilang hanya gara-gara pilpres. Jangan hanya gara-gara pilihan politik yang diekspresikan berlebihan dan kontra produktif bisa mengganggu kebhinnekaan, persatuan, persaudaraan sesama anak bangsa," jelas anggota MPR RI dari Fraksi PKB Abdul Kadir Karding dalam diskusi Empat Pilar MPR dengan tema 'Menjaga Kebhinnekaan dalam Kampanye Capres' di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (28/9).

Dia menyebutkan, pada saat Pilkada 2018 lalu, 40 sampai 50 persen konten media sosial adalah hoaks. Selain juga fitnah. Bahkan ruang keagamaan kadang dipakai untuk fitnah.

"Hoaks dan fitnah itu tidak boleh terjadi kalau persatuan dan kebhinnekaan ini kita mau jaga," kata Karding.

Dalam konteks Pilpres 2019, kampanye dengan cara memfitnah, menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian dan provokasi tidak sesuai dengan kebhinnekaan. Karena itu, berkampanye harus diletakkan pada posisi menjaga dasar Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam kaitan itu, media massa dan media sosial berperan penting, sebab sebagai penyebar informasi.

"Pilpres ini harus menjadi ajang edukasi politik," ujar Karding.

Senada dikatakan anggota MPR dari Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Menurutnya, hoaks dan persekusi orang yang berbeda pilihan bisa merusak Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, eksploitasi SARA juga bisa menimbulkan kegaduhan yang mengganggu kebhinnekaan.

"Kuncinya adalah kita harus mengembangkan toleransi yaitu menghormati perbedaan-perbedaan yang ada. Ketika toleransi dilaksanakan secara benar dan jujur dalam kehidupan bernegara dalam Pilpres dan Pemilu, maka kekhawatiran perpecahan tidak akan terjadi di Indonesia," paparnya. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA