Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mahyudin: Empat Pilar Alat Pemersatu Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 26 September 2018, 19:58 WIB
Mahyudin: Empat Pilar Alat Pemersatu Bangsa
Mahyudin/Humas MPR
rmol news logo Indonesia sangat beragam dan bhinneka. Tidak ada negara di dunia ini yang sangat plural seperti Indonesia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu kata Wakil Ketua MPR Mahyudin saat acara Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada mahasiswa Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) di Aula IAHN Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (26/9).

Menurut Mahyudin dengan keragaman itu Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah alat pemersatu bangsa.

Untuk itu tragedi pengeroyokan suporter Persija oleh pendukung Persib seharusnya tidak terjadi. Tindakan itu, menurutnya tidak mencerminkan Empat Pilar MPR namun lebih kepada rasa primordial dan fanatisme.

"Inilah yang membuat pimpinan MPR resah. Ini menjadi alasan untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR," ungkapnya.

Mahyudin menambahkan kuatnya rasa primordialisme bisa menimbulkan perpecahan. Di sisi lain MPR mempunyai tanggung jawab untuk menghilangkan primordialisme melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR.

"Kami ingin melihat generasi penerus bangsa ini bisa bekerja damai di negeri ini. Tapi tidak ada yang menjamin NKRI bisa bertahan selama-lamanya kalau kita tidak jaga bersama," jelasnya.

Mahyudin memberikan contoh, negara besar seperti Uni Soviet atau Yugoslavia, bisa terpecah. Perpecahan juga terjadi di Suriah akibat perang saudara.

"Kita tidak mau perpecahan terjadi di Indonesia. Aparat tidak bisa menangani sendiri kalau tidak bersama seluruh lapisan masyarakat Indonesia," ujarnya.

"Kita sering terjebak dengan identitas. Karena itu politik kita menghindari politik identitas karena bisa memecah belah," imbuhnya.

Sementara itu Wagub Kalteng Said Ismail mengatakan sosialisasi Empat Pilar MPR meningkatkan rasa cinta pada tanah air.

Menurutnya Kalteng adalah miniatur Indonesia. Dengan penduduk 2, 6 juta Kalteng terdiri berbagai suku, agama, budaya. Kalteng masih aman dan damai.

"Keragaman dan perbedaan adalah kekayaan bangsa. Perbedaan itulah menjadi perekat. Dengan perbedaan membuat Indonesia lebih maju," tutup Said. [nes]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA