Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Empat Pilar MPR Disosialisasikan Lewat Drumblek Dan Rodat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 17 September 2018, 11:19 WIB
Empat Pilar MPR Disosialisasikan Lewat Drumblek Dan Rodat
rmol news logo . Masyarakat Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah antusias menghadiri pertunjukan seni dan budaya "drumblek" dan "rodat" di Desa Plumbon, Minggu (16/9). Kesenian kreasi masyarakat ini masih menjadi favorit warga meski ada hiburan yang baru dan popular.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Drumblek" merupakan kesenian musik yang menggunakan instrument dari piranti yang ada di dalam rumah atau sekitarnya, seperti tong plastik, "blek" (tempat roti yang berbentuk bulat), ditambah dengan alat musik yang berasal dari bambu.

Mereka memainkan alat-alat musik itu dengan berbaris dan berjalan sehingga mirip ""marching band". Kemiripan dengan marching band, sebab "drumblek" menyesuaikan diri dengan perkembangan budaya milienal.

Sedang "rodat" adalah paduan suara yang dibawakan oleh 10 hingga 20 orang dengan lagu-lagu yang bernuansa religi yang mengajak semua untuk mengingat pada Allah. Seni seperti ini disebut sebagai media dakwah umat Islam kepada masyarakat.

Hari itu "drumblek" dan "rodat" yang digelar tidak sekadar menampilkan seni seperti biasanya. Pada pertunjukan yang dihadiri oleh ribuan orang itu, dua kesenian yang ada dipadu dengan acara Sosialisasi Empat Pilar MPR. Tidak heran bila di tengah masyarakat hadir Anggota MPR dari Fraksi Nasdem Fadholi, Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, Kapolsek AKP Mustofa, Danramil Kapten Tarimo, Camat Suruh Bambang Arif Wijaya, dan Lurah Plumbon, Joko Waluyo.

Dalam sambutan, sebelum pertunjukan seni dimulai, Fadholi mengajak masyarakat untuk mengenal Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tungga Ika secara mendalam. Dalam pemaparan, pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah, itu mengurai secara detail nilai-nilai yang ada pada Empat Pilar.

"Pancasila sebagai dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Semua itu harus mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.

Dijelaskan, dengan acara ini selain untuk mensosialisasikan dasar dan ideologi negara, juga untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah sehingga tidak punah keberadaannya.

Dalam kesempatan yang sama, Siti Fauziah menyebut sosialisasi yang dilakukan oleh MPR ditempuh dengan banyak cara.

"Salah satunya lewat "drumblek" dan "rodat"," ujarnya.

Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat itu memuji dua kesenian itu sebab penuh kreatiftas dan perlu perpaduan beragam unsur.

"Kerjasama yang mencerminkan dari Empat Pilar," tuturnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA