Kunjungan Festival Jatiluwih Ditargetkan Naik 30 Persen

Festival Jatiluwih merupakan agenda rutin tahunan berisi pentas seni dan musik yang dipadu dengan pameran hasil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pada tahun ini, Festival Jatiluwih mengusung konsep Tri Hita Karana atau harmonisasi antara manusia, Tuhan, dan alam.

"Di sepanjang jalan menuju tempat acara ada hamparan sawah yang luar biasa, udaranya juga sangat segar inilah surga kami. Destinasi ini adalah harta karun kami masyarakat Tabanan," kata Eka dalam keterangannya.

Dia menjelaskan bahwa Jatiluwih yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia atau world heritage merupakan kebanggaan warga Tabanan. Festival Jatiluwih digelar sebagai bentuk pelestarian alam dengan nuansa seni dan budaya setempat.

"Diharapkan mampu menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Jatiluwih," tutur Eka.

Eka menargetkan gelaran tahun ini mengalami peningkatan jumlah pengunjung sebesar 30 persen dari tahun sebelumnya. Adapun, di tahun 2017, gelaran ini telah menyedot wisatawan baik lokal, nasional, dan internasional hingga seribu pengunjung.

Acara pembukaan turut dihadiri Tenaga Ahli Menteri Pariwisata bidang Pemasaran dan Kerja Sama Pariwisata I Gede Pitana, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Gede Yuniartha Putra, dan pejabat muspida Tabanan. [wah]