Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kinerja Kementan Hujan Apresiasi Dari Dewan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 13 September 2018, 11:37 WIB
Kinerja Kementan Hujan Apresiasi Dari Dewan
Amran Sulaiman/Net
rmol news logo . Hujan apresiasi mewarnai Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Rabu kemarin (12/9). Hampir seluruh anggota Komisi IV menyampaikan apresiasi pada kinerja jajaran Kementerian Pertanian.

Anggota Komisi IV Bagus Adhi Mahendra memuji program pipanisasi Kementan yang manfaatnya kini sangat dirasakan petani. Dia mencontohkan, lahan Jembrana yang dahulu tidak teraliri air, dengan adanya program pipanisasi sekarang teraliri air.

"Nanti bapak menteri bisa tinjau ada perkebunan kakao dengan ketinggian pohon 50 centimeter sudah bisa menghasilkan buah yang super. Pipanisasi ini bagus dilanjutkan karena manfaatnya langsung terasa," jelasnya.

Anggota Komisi IV Dapil Kalimantan Barat Daniel Johan mengaku mendapat informasi dari petani yang merasakan manfaat alat mesin pertanian (alsintan) hand tracktor yang dibagikan Kementan.

"Selama reses banyak aspirasi petani yang membutuhkan power threseher. Banyak yang sudah merasakan manfaat hand tracktor yang cukup banyak dibagikan. Selanjutnya power threseher bisa jadi aspirasi yang direalisasikan," terangnya.

Sementara Anggota Komisi IV Dapil Papua Barat Michael Wattimena menyampaikan bahwa pihaknya bersama mentan mendukung kebijakan dan kinerja Kementan. Terutama soal impor beras.

"Kita semua tahu kinerja Pak Menteri. Dan kita semua bela Pak Menteri soal importasi beras. Pak menteri bilang produktivitas tinggi, stok beras Bulog penuh. Kita semua lakukan pembelaan bukan asal pembelaan, tapi atas dasar kinerja Pak Menteri dan laporan stok yangg ada," paparnya.

Menanggapi saran dan hujan apresiasi anggota Komisi IV, Mentan Amran memastikan pihaknya mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan petani. Begitu pula dengan Rancangan Anggaran Kementan Tahun Anggaran 2019 yang disampaikan dalam rapat kerja.
                                                
"Cara kami merancang anggaran sekarang kami fokus sektor produksi dan kami mengutamakan kepentingan petani," katanya.

Amran menjelaskan, dirinya memangkas anggaran operasional untuk biaya seminar, perbaikan kantor, hingga biaya membeli kendaraan operasional dan dinas dari 48 persen, porsinya menjadi tinggal delapan persen.

"Kami mendahulukan petani, membeli bibit, memperbaiki irigasi, penyediaan alat mesin pertanian," ujarnya.

Berdasarkan Surat Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI, pagu anggaran Kementan 2019 sebesar Rp 21,7 triliun. Alokasi anggaran terbesar diberikan untuk Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan di Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp 6 triliun.

Selanjutnya, Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian di Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian sebesar Rp 5,1 triliun.

Kendati pagu anggaran Kementan tahun ini lebih kecil dari sebelumnya yang mencapai Rp 22 triliun, Amran menyampaikan hal tersebut bukan masalah selama mampu meningkatkan kreativitas.

"Tidak masalah. Kita ini regulator. Produksi bisa meningkat dengan regulasi, ada Permentan kami cabut 241. Dampak positifnya adalah investasi meningkat, produksi meningkat. Justru kita jangan pesimis, kita harus kreatif dengan anggaran yang terbatas," pungkas Amran. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA