Pasalnya, pemerintah pusat berencana menambah dana desa sebesar Rp 10 triliun menjadi Rp 70 triliun tahun depan.
"Presiden Joko Widodo sendiri sudah menginstruksikan untuk menambah dana desa tahun depan untuk terus membangun desa tertinggal," ungkap Eko kepada ratusan pendamping desa se-Provinsi Bengkulu di Rafles City Hotel Bengkulu, Kamis malam (16/8).
Eko menjelaskan, penyerapan dana desa tahun ini di Bengkulu telah mencapai 99 persen. Meski demikian, Bengkulu masih tergolong daerah tertinggal. Khususnya di Sumatera, Bengkulu menduduki posisi 9 terkait tingkat kemajuan daerah. Artinya, hanya naik 1 peringkat dibanding tahun lalu yang berada di posisi 10.
Namun Eko menilai hal tersebut sebagai tanda bahwa Provinsi Bengkulu mengalami kemajuan. Imbas positif dari manfaat dana desa.
"Penyerapan dana desa sudah semakin baik. Kita terus upayakan penyerapan semaksimal mungkin," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Eko juga memaparkan data-data kemajuan desa dan penyerapan dana desa selama 3 tahun ini. Bakal calon legislatif PKB daerah pemilihan (dapil) Bengkulu itu pun memotivasi para pendamping desa agar tetap semangat dalam membantu kemajuan dan perubahan pembangunan desa.
Selain itu, pendamping desa juga dituntut bisa memecahkan masalah di desa teritorialnya. Serta, melaporkan jika ada temuan masalah di lapangan dengan menghubungi
call center pengaduan.
"Para pendamping desa harus terus belajar memahami dan menguasai materi-materi kerja sebagai pengawas pembangunan desa," demikian Eko.
[jto]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: