Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Inggris Perkuat Pelatihan Vokasi Di Indonesia

Selasa, 14 Agustus 2018, 21:36 WIB
Pemerintah Inggris Perkuat Pelatihan Vokasi Di Indonesia
Foto: Kemnaker
rmol news logo Pemerintah lewat Kementerian Ketenagakerjaan membuka peluang kerjasama dengan Jerman dalam bidang pendidikan dan pelatihan vokasi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pelatihan vokasi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pekerja Indonesia dalam kaitannya investasi sumber daya manusia.  

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri dengan  Duta Besar Jerman untuk Indonesia Michael Freiherr von Ungern-Sternberg di Kantor Kemnaker, Jakarta pada Selasa (14/8).

“Kita terus mematangkan konsep kerjasama di bidang vokasi. Kita dorong kerja sama vokasi yang terdiri dari skill development fund(pembiayaan peningkatan keterampilan) dan unemployment benefit (skema tunjangan bagi pekerja korban PHK dan keluarganya),” kata Menaker.

Untuk melaksanakan kerjasama, kata Menaker, nanti akan ada tim dari Jerman untuk melakukan pengukuran kebutuhan yang menjadi prioritas dalam kerjasama pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Akan ada pembicaraan lebih jauh antara pemerintah Jerman, Kemnaker serta kementerian terkait lainnya. Kita juga melibatkan dukungan Komite Vokasi Nasional dalam kerja sama ini,” ujarnya.

Menaker Hanif menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk penguatan kerja sama bidang pendidikan dan pelatihan vokasi antara Indonesia dan Jerman yang selama ini telah terjalin dengan baik.

“Indonesia dan Jerman memang selama ini telah menjalin berbagai kerja sama, termasuk bidang pendidikan dan pelatihan vokasi diantaranya mencakup pembuatan kurikulum pelatihan dan Training of Trainers (ToT)," katanya.

Dikatakan Hanif, Jerman merupakan partner strategis bagi Indonesia dalam mengembangkan sistem pelatihan vokasi. Jerman dinilai telah berhasil dalam membangun sistem pelatihan vokasi di negaranya melalui skema investasi SDM.

Dikatakan Menaker, kerjasama ini bukan hanya untuk Balai Latihan Kerja (BLK) saja, tapi untuk membantu lembaga atau siapa saja  yang memerlukan peningkatan keterampilan.

“Nanti BLK kita akan berperan pastinya, sebagai tempat pelatihan,” kata Hanif.

Saat ini, tutur Hanif, yang harus dipikirkan adalah membangun ekosistemnya, dan menyediakan lebih banyak dukungan yang lebih kuat terhadap BLK dalam mengembangkan program pelatihan vokasi. [dzk]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA