Sejak 28 April lalu, mereka terpaksa tidur dengan alas karÂpet di loker Lapangan Tembak Internasional Jakabaring Sport City Complex (JSCC) Palembang, Sumatera Selatan. "Tolong kami diusahakan bisa menginap di tempat yang memadai sepÂerti 10 petembak pelatnas PPONyang tinggal di hotel. Kalau bisa dibantu upayakan kami agar bisa lebih cepat masuk ke Athlete Village," kata petembak putri senior, Barry Agustini saat menyampaikan keluhan rekan-rekannya kepada Yayuk dan personil IOA lain saat melakuÂkan kunjungan di Lapangan Tembak Internasional JSCC Palembang.
"Badan saya sakit semuanya karena tidur beralaskan karpet. Mudah-mudahan kami secepatÂnya dipindahkan atau dimasukÂkan ke athlete village," timÂpal Anas Muhsinun, petembak Skeep and Trap.
Menurut Anas, ke-17 petemÂbak yang menggunakan loker sebagai tempat tidur terdiri dari Skeet and Trap (sembilan peÂtembak), 25 MPistol (empat petembak), 300 MPistol (dua petembak), dan 50 MPistol (dua petembak).
"Tadinya kami sempat ngonÂtrak rumah.Tetapi, pengurus Pengprov Perbakin Sumsel tidak tega melihat kami langsung menawarkan loker JSCC untuk ditempati," ungkapnya.
Sebenarnya, kata Anas, ada tiga lagi petembak pelatnas mandiri yang tidak mendapatkan fasilitas.
"Barry (Air Pistol Putri) nginap di rumah rekannya, peÂtembak Sumsel, Maharani Ardi (50m Rifle Prone putri) tinggal di rumahnya dan petembak Kalimantan Timur, Dwi Firmansyah (50m 3 Position Putra) membayar hotel sendiri," ujarnya.
Manajer Tim Menembak Indonesia, Saro mengatakan seÂbanyak 30 petembak disiapkan untuk tampil pada 20 nomor yang dipertandingkan pada Asian Games 2018. Terdiri dari 10 petembak pelatnas Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) dengan biaya Kemenpora dan 20 petembak pelatnas Mandiri dibiayai PB Petbakin.
Chef de Mission Kontingen Asian Games Indonesia, Komjen Pol Syafruddin telah menginÂstruksikan timnya untuk menguÂrus administrasi agar para atlet segera masuk Athlete Village Jakabaring Sport City Complex (JCC) Palembang.
"Saya sudah menginstrukÂsikan tim melakukan koordiÂnasi dengan pihak Kemenpora, INASGOC dan KOI untuk meÂnyelesaikan masalah adminÂistrasi. Begitu selesai mereka bisa langsung masuk Athlete Village," kata spri CdM, M Fadli menyampaikan statemen Syafruddin melakui telepon selular. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.