Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menaker Tantang Generasi Muda PMII Jadi Sociopreneur

Minggu, 05 Agustus 2018, 11:25 WIB
Menaker Tantang Generasi Muda PMII Jadi Sociopreneur
Foto : Kemnaker
rmol news logo .Pemerintah mendorong generasi muda untuk meniti masa depannya menjadi sociopreneur atau wirausaha sosial.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kehadiran para sociopreneur dinilai sangat penting, karena perannya mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat menjadi narasumber dalam "Sekolah Miliarder" yang diselenggarakan PB PMII di Jakarta, Jumat (3/8) malam.

"Jadi tidak hanya mengejar keuntungan bisnis, tapi juga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat," kata

Kata Menaker, pada dasarnya, sociopreneur merupakan kegiatan wirausaha yang mempunyai perhatian penuh terhadap pengembangan masyarakat di lingkungannya. Sehingga, mampu memberdayakan masyarakat untuk menghasilkan suatu perubahan sosial yang berujung pada kesejahteraan bersama.

"Saya ingin kalian jadi agen perubahan wirausaha sosial itu," kata Menteri Hanif kepada para peserta.

Menurut Menaker, ada beberapa hal yang harus disiapkan generasi muda untuk menjadi sociopreneur.

Pertama, motivasi kerja keras dan berbuat kebaikan. Sudah bukan rahasia lagi, kerja keras merupakan kunci bagi seseorang untuk mencapai kesuksesan.

"Sedangkan menjadi baik, menjadi orang yang bisa memberikan manfaatkan sebesar-besarnya kepada orang lain," terang Menaker.

Kedua, kreatif dan inovatif. Untuk menjadi kreatif dan inovatif, menurut Menaker, seseorang harus belajar dan bekerja di atas standar, serta keluar dari zona nyaman.

"Anda harus keluar dari rutinitas. Kalau tidak, anda akan terlalu nyaman, dan pasti tidak akan kreatif," lanjut Menaker menjelaskan.

Ketiga, responsif terhadap perubahan zaman. Perkembangan teknologi dan informasi telah memberi dampak besar terhadap perubahan model bisnis dewasa ini.

Untuk itu, wirausahawan muda harus responsif terhadap perubahan zaman. Agar bisnis yang dijalankan tetap relevan.

Menaker pun mencontohkan perusahaan Nokia. Menurut Menaker, kegagalan Nokia dalam persaingan pasar global saat ini bukan disebabkan oleh kesalahan dalam perecanaan bisnis. Namun, lambatnya perusahaan tersebut dalam merespon dinamika dunia industri lah yang menjadi penyebab utamanya.

"Yang akan bertahan hidup bukanlah mereka yang paling kuat, yang akan bertahan hidup bukanlah mereka yang paling pintar, tapi yang akan bertahan hidup adalah mereka yang paling resposnsif terhadap perubahan" kata Menaker mengutip gagasan Charles Darwin.

Terakhir, Menaker mengingatkan bahwa untuk menjadi wirausahawan tantangannya sangatlah besar. Oleh karenanya, seorang wirausahawan haruslah pantang menyerah dan istiqomah.

"Jangan berhenti karena capek, tapi berhentilah karena sampai" papar Menaker.

Dalam kesempatan ini, Menaker juga memberikan salah satu contoh bentuk dukungan pemerintah dalam mendorong tumbuhnya wirausahawan muda. Yakni, diresmikannya Innovation Room di Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Pembangunan Innovation Room, sebut Menaker, didasari oleh perkembangan teknologi dan informasi yang telah memberi pengaruh besar terhadap perubahan model bisnis berikut keterampilan yang dibutuhkan.

Oleh karenanya, Innovation Room ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk membekali generasi muda tentang literasi digital, khususnya digital skill.

"Jadi, innovation room ini untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan digital," ujarnya.[dzk]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA