Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anggota DPR: Menteri Amran Sayang Petani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 30 Mei 2018, 01:49 WIB
Anggota DPR: Menteri Amran Sayang Petani
Amran Sulaiman/Repro
rmol news logo . Pembangunan pertanian nasional dalam tiga tahun terakhir telah banyak mengalami kemajuan dan berubah tanpa kita sadari. Demikian dikatakan Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal di Jakarta, Rabu (29/5).

"Sejak Pak Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian, banyak program dan perhatian beliau yang langsung menyentuh kehidupan petani. Pak Amran sayang petani," katanya.
 
Andi membeberkan saat awal Amran Sulaiman mulai membangun pertanian di Tanah Air. Diantaranya dengan memeriksa kondisi irigasi, baik jaringannya atau sumber airnya di kawasan Jawa Tengah.

Semua itu dilakukan lewat rapat koordinasi dengan Gubernur Jateng, Bupati Blora, Bupati Demak, dan Bupati Kudus untuk membahas pembangunan waduk dan salurannya agar petani sawah tadah hujan yang arealnya mencapai 5.000 ha lebih di Kabupaten Pati, Demak dan Kudus dapat menanam padi minimal 2 kali setahun.

"Bentuk perhatian beliau terhadap petani melalui perbaikan irigasi di daerah sentra padi di Indonesia pada awal masa jabatannya telah berdampak terhadap ketersediaan air yang cukup untuk petani sehingga bisa menanam padi 2 kali setahun," jelasnya.

Untuk benih, masih kata Andi, Amran juga menambah jumlah bantuan dan varietas benih. Hama wereng yang biasanya menghantui petani kini reda.

Menurutnya, Amran juga sangat spontan, termasuk langsung menemui seorang petani wanita saat tengah berkunjung ke sebuah desa. Kata Andi, dia melihat langsung bagaimana Amran langsung menyapa petani itu dan berbincang tentang harga jagung. Saat mengetahui harganya hanya Rp1.300 per kilogram, Amran kala itu langsung mengadakan rapat karena sepengetahuannya pengusaha untung besar dari bisnis jagung.

"Sambil merangkul ibu petani tua dan dengan terharu Pak Menteri sampaikan kepada para pendamping kunker. Petani-petani yang seperti ini yang harus kita bela bukan para pengusaha yang jumlahnya sedikit tetapi mendapat keuntungan yang luar biasa besarnya. Dari kisah itulah Mentan Amran berusaha untuk menaikkan HPP jagung menjadi Rp 3.150 per kilogram," jelasnya.

Diwawancara terpisah, Ketua KTNA Winarno Tohir mengatakan dalam setahun Amran mampu sangat mampu memahami apa yang harus dilakukan dalam membangun pertanian Indonesia. Seiring dengan sistem irigasi yang Kementan benahi, Alsintan (Alat Mesin Pertanian) juga menjadi obyek perhatiannya.

"Sejak periode Pak Amran, bantuan Alsin meningkat 400 persen dari tahun sebelumnya baik dari jenis dan volumenya" ujar Winarno.

Selain itu, lanjutnya, dampak yang sekarang terjadi di kehidupan petani terkait dengan alsintan adalah terjadinya perbedaan harga jual gabah kering panen (GKP) petani antara GKP cara panen biasa dan GKP menggunakan Combine harvester yang sudah meluas di sentra produksi padi di Indonesia. Kondisi tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

Saat ini petani bisa menjual gabahnya lebih mahal dengan panen menggunakan combine harvester karena mutu gabahnya lebih baik.

"Tansaksi petani dengan pengepul gabah sudah mulai bergeser dari sistem tebasan menjadi transaksi jual beli gabah (bargaining position petani meningkat)," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Kementan Kuntoro Boga mengatakan bahwa capaian di atas hanya sebagian kecil dampak program kerja Menteri Amran dalam membangun pertanian.

Masih banyak capain lain dan perubahan kehidupan petani di lapangan. Menurutnya dampak dari kebijakan yang benar dari Kementan adalah swasembada pangan, meningkatnya investasi pertanian dan ekspor yang meningkat tajam. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA