Mantan Menteri Kehutanan ini menegaskan bahwa Ahok harus hati-hati dalam mengeluarkan komentar.
"Ahok sebagai seorang gubernur dan pemimpin, dalam berkomentar tentang partai harus hati-hati. Apalagi menyangkut ideologi negara," kata Kaban di Kantor PBB, Rabu, (6/4).
Dia mewanti-wanti Ahok agar lebih cermat dan memiliki pengetahuan luas tentang sejarah bangsa. Apalagi sebagai pejabat Negara, apapun yang diucapkan Ahok pasti menjadi konsumsi publik.
"Dia ini (Ahok) pemimpin ibukota Negara. Apapun yang diucapkan, itu di
quote, jangan menimbulkan opini yang tidak bagus," lanjutnya.
Apa yang disampaikan oleh Ahok tentang PBB, dijelaskan Kaban adalah sangat dangkal dan tidak mengetahui apapun tentang PBB. Ia menyampaikan, Ahok seharusnya bijak, jangan melibatkan Partai, karena gesekannya dengan Yusron Ihza.
"Kalau tidak paham jangan berkomentar. Dia tidak cocok dengan pikiran Yusron, yang mengutip tulisan Surya Prabowo, malah nariknya ke partai, itu tidak bijak," ungkapnya.
Kaban menegaskan, PBB sebagai partai sangat menghormati Pancasila sebagai falsafah Negara dan selalu melewati jalur konstitusional dalam memperjuangkan suara partai.
"Kalau Ahok paham sejarah, ketika Indonesia jadi RIS (Republik Indonesia Serikat), Masyumi yang menyatukan kembali bangsa. Kami hanya ingin Ahok supaya lebih bijak," tandasnya.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.