Langkah menuju pembanguÂnan poros tersebut akan terus digalakkan. Dalam lima tahun ke depan, Indonesia sudah bisa kembali ke jati dirinya sebagai negara maritim.
"Sudah mulai ada kesadaran luas pada masyarakat Indonesia, bahwa kita kembangkan budaya maritim. Membangun budaya maritim ini sangat penting seÂbagai langkah awal membangun poros maritim," kata Rizal di Jakarta, baru-baru ini.
Dia mengemukakan, ada lima pilar utama membangun poros maritim. Kelima pilar tersebut sudah mulai berjalan dan sudah kelihatan dalam satu tahun peÂmerintahan Jokowi-JK.
Pertama, masalah memÂbangun budaya maritim, denÂgan menyadarkan masyarakat kembali ke semboyan masa lalu. Yaitu, di laut kita jaya dan nenek moyang kita adalah orang pelaut.
Dengan membangkitkan kesaÂdaran dan semangat tersebut akan menjadi fondasi pembangunan poros maritim, baik di kawasan Indonesia sendiri maupun untuk kawasan dunia.
Kedua, membangun sumber daya laut lewat industri pelaÂyaran dengan nelayan sebagai pilar. Dalam pilar kedua ini, peÂmerintah akan membeli 5.000 kapal sedang selama lima tahun mendatang.
Kemudian pemerintah melakukan berbagai upaya penindaÂkan pencurian hasil laut. Dalam satu tahun terakhir, sudah ada shock therapy berupa penengÂgelaman kapal-kapal ilegal yang menangkap ikan.
Ketiga, pembangunan infrasÂtuktur dan konektivitas antar pulau. Satu tahun terakhir, Jokowi-JK sudah membangun berbagai infrastruktur yang mempercepat konektivitas.
Keempat, diplomasi martim digalakkan dan ditingkatkan. Satu tahun terakhir ini semua pihak sudah menjalankan tugas masing-masing dalam peningÂkatan diplomasi tersebut.
Rizal memuji TNI AL yang gencar dan cepat menjalankan fungsi itu. Buktinya berbagai event digelar dengan mengÂhadirkan berbagai kekuatan dunia.
Kelima, memperkuat perÂtahanan martitim. Langkah itu dengan memperkuat kekuatan TNI AL. Alasannya, TNI adaÂlah tulang punggung utama pertahanan maritim.
Untuk memperkuat pembanÂgunan poros maritim, lanjut Rizal Ramli, terkait ke pilar kedua, pemerintah akan memÂbeli sekitar 5.000 kapal laut ukuran sedang dalam lima tahun mendatang.
Kapal-kapal tersebut sebagai bagian dari program konektivitas antar pulau guna membangun poros maritim. "Konektivitas tidak bisa berjalan tanpa pemÂbangunan infrastruktur laut seperti kapal," katanya.
Hal senada dinyatakan angÂgota DPD Adrianus Garu. Menurutnya, di mana-mana pembangunan infrastruktur gencar dilakukan. "Kita harapÂkan memasuki 2017 nanti, seÂmua pembangunan infrastruktur sudah selesai. Jadi, kita bisa dengan cepat menggenjot perÂtumbuhan ekonomi," katanya.
Sebagai senator, Adrianus mengapresiasi kerja keras peÂmerintah selama ini, terutama pembelian ribuan kapal laut untuk menghubungkan ribuan pulau di Indonesia.
"Luar biasa kerja keras peÂmerintahan Jokowi-JK saat ini. Kita perlu dukung agar pemÂbangunan bangsa dan negara ini di segala bidang cepat terÂlaksana," katanya. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.