Namun ketika Gobel menekan arus impor untuk melindungi petani dalam negeri, dan menjaga stabilitas harga barang pangan, serta membatasi impor minuman beralkohol, ada 'pihak-pihak' yang kemudian memberikan masukan kepada pemerintah untuk mereshuffle-nya.
"Menurut saya waktu gobel menata perdagangan baik, bahkan dia yang menjaga tidak ada impor, tapi karena dia tidak melakukan itu (impor), dia kena gusur. Karena dia membatasi peredaran mminuman alkohol. Mereka-mereka itulah melobi supaya (Gobel) di di geser (reshuffle)," ungkapnya di Hotel Borobudur, Sabtu (28/11).
Irman menegaskan bahwa Rahmat Gobel sebenarnya di reshuffle karena ada 'mafia' beras dan miras yang memberikan informasi salah kepada pemerintah.
"Dia terlempar dua hal soal Keberadaan miras dan mafia beras. Yang memberikan informasi yang salah," tegasnya.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: