Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kapuspen TNI: Belum Ada Permintaan Maaf atas Insiden Mendagri Malaysia Mendarat Ilegal di Sebatik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 30 Juni 2015, 15:05 WIB
Kapuspen TNI: Belum Ada Permintaan Maaf atas Insiden Mendagri Malaysia Mendarat Ilegal di Sebatik
Fuad Basya/net
rmol news logo . Pendaratan Helikopter asal Malaysia di wilayah Indonesia tepatnya di Kecamatan Sebatik, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara hari Minggu (28/6) jelas tidak memiliki izin otoritas Indonesia.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Fuad Basya mengatakan, Sabah Air Aviation Malaysia, sudah menyampaikan permintaan maaf soal insiden pendaratan helikopter mereka di helipad Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Aji Kuning, Sebatik itu.

"Sudah, mereka sudah minta maaf melalui perusahaan pemilik heli," kata Fuad saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (30/6)

Fuad menjelaskan, dalam permintaan maaf dari Sabah Air itu dijelaskan, bahwa awak helikopter mendarat karena keliru yang disebabkan, helipad di pematang sawah, Sebatik, wilayah Malaysia kebanjiran. Melihat ada helipad kosong, pilot mendaratkan ‎helikopternya, padahal helipad itu sudah masuk wilayah Indonesia.

"Mereka keliru mendarat karena lokasi pendaratan mereka banjir. Lihat ada tanah kosong mereka mendarat," beber Fuad.

Namun demikian Fuad kembali menegaskan jika pemerintah Malaysia belum menyampaikan permintaan maaf secara resmi maupun verbal kepada Pemerintah Indonesia. Permintaan maaf dari Pemerintah Negeri Jiran itu kata Fuad seharusnya perlu dilakukan, karena di dalam helikopter tersebut terdapat Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Sri Ahmad Zahid Hamidi.

"Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Sri Ahmad Zahid Hamidi berada di helikopter itu juga" demikian Fuad. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA