"Sampah akan tetap berantakan dalam dua sampai tiga bulan ini, tidak apa-apa. Revolusi memang harus begitu. Nanti sore saya mau rapat dengan seluruh pengangkut sampah swasta, supaya tidak ada fitnah di antara kita," ujar Wagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (2/4).
Ahok, demikian sapaan akrab pria ini berkali-kali mengatakan ketidakpercayaannya pada petugas pengangkutan sampah. Dan kali ini, dia pun masih mengucapkan hal yang sama.
"Bisa saja kan ada oknum petugas sampah selama ini bermain. Dia dapat berapa rit? Dia
boongin 300 rit. Kalau kali Rp 300 ribu kan dapat Rp 60 juta setiap hari. Kalau ada rezeki orang yang dipotong kan pasti tersinggung, kalau sudah tersinggung kan seolah-olah kita dikerjain kann," tandasnya.
Bila memang demikian? Apakah Pemprov DKI memiliki solusi lain untuk menyelesaikan persoalan sampah ini?
"Saya undang beberapa pengangkut sampah swasta. Karena bisa jadi bukan swasta yang bermain, tapi oknum dari kita sendiri," tandasnya.
Salah satu sistem yang akan dibangun DKI adalah dengan membayar gaji pegawai pengangkut sampah sesuai dengan angka kebutuhan hidup layak (KHL).
"Kita mau terapkan gaji sesuai KHL, ada sekitar 4500 orang, sehingga nantinya Jakarta bersih. Kita masa susah sudah lewat, targetnya bulan april semua sudah beres," imbuhnya.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.