Korban sebut saja Nina (9). Ia ditemukan warga di sebuah saung di tengah sawah di Kampung Kamulyan, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Kondisi korban cukup lemas.
Ceritanya berawal kala Kusdita (60) tengah bekerja di sawah, Senin (20/5) pagi. Jam menunjuk pukul 08.00 WIB. Kusdita kaget melihat seorang bocah tertidur di saung. Sementara celanannya penuh darah. Ketika ditanya nama dan alamat, bocah itu tidak terus terang. Ia mengaku baru saja terjatuh. Tapi Kusdita tak begitu saja percaya. Dia kemudian melaporkan temuan bocah itu ke Polsek Manonjaya.
Anggota Unit Reskrim Polsek Manonjaya segera menuju lokasi. Ketika ditanya sang bocah mengaku semalam diperkosa laki-laki tua.
Guna pemeriksaan lebih lanjut, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Manonjaya. Hasil pemeriksaan medis kemaluan korban terluka akibat benda tumpul. Setelah mendapat perawatan, korban kemudian dimintai keterangan di Polsek Manonjaya.
Menurut korban ibunya biasa jualan gorengan di Alun-alun Ciamis. Kemarin malam, ia bertemu pelaku di tempat jualan ibunya. Malah sang ibu sempat mengobrol dengan pelaku. Satu kesempatan pelaku mengajak korban jalan jalan dengan iming-iming akan dikasih uang jajan.
Korban nurut. Tapi korban yang warga Cijeungjing Ciamis ini malah dibawa jalan kaki ke arah Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Korban sempat menolak. Tapi pelaku mengancam akan memukulinya jika berontak. Meski gelap gulita korban dipaksa menyebrang rel kereta api dan akhirnya sampai di saung sawah.
Di bawah ancaman akan dibunuh, korban diperkosa hingga empat kali.
"Saya menangis karena sakit. Tapi mulut saya dibekap tangan si Aa," kata korban.
Ketika matahari terbit, pelaku meninggalkan korban sendirian di saung sawah. Sebelumnya pelaku menyebutkan akan kembali dengan membawa uang. Tapi ditunggu lama, pelaku tidak muncul. Dan korban tergolek lemas di saung.
Kapolsek Manonjaya AKP Mashar Junaedi menduga pelaku dikenal keluarga korban. Karena sesuai pengakuan korban sebelumnya pelaku ngobrol dengan ibunya. Untuk penyelidikan lebih lanjut kasus ini diserahkan ke Unit PPA Satreskrim Polresta Tasikmalaya.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Seorang siswi kelas dua sekolah dasar (SD) menjadi korban perkosaan laki-laki berusia lima puluh tahun. Akibat aksi bejat pelaku, kemaluan korban mengalami pendarahan hebat. Diduga pelaku yang belum diketahui identitasnya ini dikenal korban, karena sebelumnya sempat ngobrol dengan ibu korban. 
(1).jpg)
BERITA TERKAIT: