"Saya akan putuskan, apakah masuk kembali ke politik atau tidak pada tahun 2012," saat meluncurkan buku bertajuk
"Soetrisno Bachir: Terus Melangkah - Kesaksian Politik dan Gagasan Solusi Bangsa", di Jakarta, Minggu (10/4) malam.
Lebih lanjut Soetrisno menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2012 merupakan waktu yang cukup untuk mengambil keputusan. Namun, Soetrisno belum mengetahui apakah jika memutuskan kembali ke politik akan mendirikan partai baru atau bergabung dengan partai yang sudah ada.
"Apakah akan bergabung atau mendirikan parpol baru, itu merupakan bagian dari keputusan yang akan saya ambil," kata Soetrisno. Ketika ditanyakan kenapa memilih tahun 2012 baru akan memutuskan, Soetrisno menjelaskan sebagai orang yang sedang belajar
tasawuf maka ada waktu-waktu tertentu yang pas untuk mengambil keputusan.
Soetrisno menjelaskan ada beberapa orang mengatakan kasihan padanya, karena telah gagal memimpin partai (PAN). "Ada yang bilang kasihan gagal memimpin partai, berakhir tragis. Itu penilaian orang, padahal bagi saya tidak apa-apa. Ada yang orang bilang kasihan saya. Padahal saya tak perlu dikasihani. Ada yang bilang saya didzolimi, padahal saya tak merasa didzolimi," kata Soetrisno Bachir..
Menurut Soetrisno, dalam hidup orang tak harus mengikuti. kemauan orang lain.
Yang berhak menilai dirinya hanya Tuhan saja. "Kalau orang lain akan subyektif. Yang tahu persis neraca kehidupan kita adalah kita sendiri, bukan teman bukan orang lain," katanya.
Dalam kesempatan itu, Soetrisno juga memberikan nasehat, agar jangan fanatik terhadap partai dan jangan menganggap partai adalah segala-galanya. "Partai itu alat perjuangan. Yang penting bagaimana menyejahterakan masyarakat. Bagaimana perjuangan yang harus terus menerus dilakukan. Jangan pernah jalani kehidupan dengan frustasi dan tanpa kehilangan optimisme," pungkasnya.
[did]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.