Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tebing Jalan Longsor, Masjid dan Pesantren Terancam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 04 Oktober 2010, 10:39 WIB
Tebing Jalan Longsor, Masjid dan Pesantren Terancam
TEBING LONGSOR

RMOL. Akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Cilacap, Jawa Tengah sepekan terakhir, tebing jalan yang terletak di jalur alternatif Pangandaran - Purwokerto lintas Sidareja di titik Dusun Cibriluk, Desa Cinangsi, Kecamatan Gandungmangu, longsor. Sebuah bangunan masjid, pesantren dan dua rumah terancam longsoran ini.

Meski material longsoran tidak sampai mengenai satu pun bangunan, namun jika terjadi lagi dipastikan akan mengenai beberapa bangunan yang terletak persis di bawah tebing tersebut. Pasalnya, saat ini material longsoran menumpuk dua meter di samping dinding masjid.

Kasiro, warga setempat mengatakan, longsoran ini yang kedua kalinya terjadi. Sebelumnya, sekitar dua tahun yang lalu jalan di titik tersebut juga pernah longsor dan merusak tembok masjid. Warga setempat lantas secara swadaya memperbaiki masjid. Warga juga membuat pancang bambu sementara di titik longsoran.

"Hujan terus menerus membuat tanah lembek dan tidak kuat dilintasi kendaraan. Akhirnya longsor lagi," ujar Kasiro kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (4/10).

Kasiro menuturkan, pada longsor yang terjadi dua tahun lalu, warga sudah mengusulkan agar tebing jalan yang berstatus milik DPU Kabupaten Cilacap ini segera diperkuat dengan beton. Namun, hingga terjadi longsor yang kedua ini pembangunan beton belum jua terealisasi.

Masjid ini begitu penting bagi warga setempat. Selain sebagai tempat beribadah, masjid sekaligus pesantren ini digunakan untuk menggelar pengajian rutin mingguan. Warga berharap agar Pemda setempat secepatnya merealisasikan pembangunan beton untuk memperkuat tebing jalan.

Sekretaris Desa Cinangsi, Warseno mengatakan sudah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah kabupaten. Pihak desa mendesak agar tebing ini segera diperkuat. Dalam pengukuran yang dilakukan desa, panjang jalan yang longsor mencapai 20 meter dengan ketinggian tujuh meter. Warga Dusun Cibriluk mulai membersihkan lumpur dan batu material longsor untuk diangkat lagi ke tebing. Selanjutnya, warga kembali memasang pancang bambu untuk memperkuat tebing jalan.

"Pihak desa sudah berkali-kali mengusulkan agar tebing jalan ini segera diperkuat," kata Warseno.

Selain mengancam bangunan milik penduduk, longsoran tebing ini juga membahayakan pengguna jalan. Kini jalan yang tersisa hanya untuk satu kendaraan roda empat. Jika berpapasan, salah satu kendaraan harus berhenti. Ini pun sangat riskan. Sebab jika ada truk yang melintas, batu yang ada di dasar badan jalan rawan bergeser. Beberapa kali truk terperosok ke badan jalan yang runtuh.

Dia mengakui dalam dua tahun terakhir, usulan pembangunan beton tebing jalan di titik longsor ini selalu menjadi prioritas Musyawarah Pembangunan Desa (Musrenbangdes). "Kami akan terus meminta agar pemerintah kabupaten segera memperkuat tebing yang membahayakan warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas," tandasnya. [wid]

ARTIKEL LAINNYA