Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pengusaha Harus Kuasai TI

Laporan: | Sabtu, 14 April 2018, 04:12 WIB
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pengusaha Harus Kuasai TI Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengimbau pengusaha muda mampu menguasai teknologi informasi (TI) untuk menghindari ketertinggalan dan mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0.

Tanpa penguasaan teknologi dan informasi, pengusaha Indonesia akan tertinggal jauh dalam perekonomian dunia.

"Revolusi Industri 4.0 akan merombak pergerakan perekonomian dunia. Jika tidak mempersiapkan diri dari sekarang, kita akan tertinggal jauh dalam perekonomian dunia," jelas politisi Golkar itu dalam acara Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya) di Jakarta, Jumat (13/4).

Menurutnya, era revolusi industri keempat diwarnai oleh kecerdasan buatan, super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial. Pada era ini semakin terlihat wujud dunia yang telah menjadi kampung global. Bambang meyakini era itu akan memberikan manfaat besar bagi sektor swasta.

"Produsen besar yang terintegrasi akan dapat mengoptimalkan sekaligus menyederhanakan rantai suplainya. Di sisi lain, sistem manufaktur yang dioperasikan secara digital juga akan membuka peluang-peluang pasar baru bagi UKM penyedia teknologi seperti sensor, robotic, 3D printing atau teknologi komunikasi antar mesin," paparnya.

Mantan pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Revolusi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap dan strategi memasuki era digital yang tengah berjalan.

"DPR meyakini bahwa penyusunan roadmap ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pengusaha muda, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan lembaga pendidikan," tutur Bambang.

"Roadmap tersebut harus segera dilaksanakan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan mengejar ketertinggalan kita dibandingkan negara-negara lain," tambahnya.

Lebih jauh, mantan ketua Komisi III itu meminta para pengusaha muda mendukung upaya pemerintah dengan melakukan langkah-langkah nyata dalam proses bisnis. Dunia usaha sebagai pemeran utama dalam revolusi industri harus mampu memanfaatkan era digital dan meminimilasir efek negatif.

"Meskipun akan banyak usaha yang berjatuhan dan lapangan pekerjaan yang hilang akibat otomatisasi, pengusaha dan bentuk usaha baru juga dapat dipastikan akan bermunculan. Pesaing-pesaing baru yang tangguh akan berdatangan dan kita berharap mereka datang dari Hipmi," imbuh Bambang. [ian] 
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)