. Tidak semua mengapresiasi langkah Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) yang melaporkan pentolan Front Pembela Islam (FPI) M. Rizieq Syihab ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama.

Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menyayangkan pelaporan PMKRI itu. Menurutnya, PMKRI selama ini dipandang sebagai salah satu organisasi pemuda yang getol memperjuangkan untuk menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara, layaknya organisasi kemasiswaan lain seperti HMI dan lain-lain.

"Kan tidak harus PMKRI (yang melaporkan). Biar kelompok masyarakat yang lain. Jangan organisasi kemahasiswaan," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/12).

"Karena kan kelompok-kelompom muda justru harus menjaga, tidak masuk dalam kubu atau barisan yang berbau sektarian," lanjut Arsul.

PMKRI, menurut Arsul yang juga menjabat Sekjen PPP ini, harusnya melihat ada kepentingan lebih besar yang terancam.

"Nah ini yang saya sayangkan dari langkah teman-teman PMKRI. Karena PMKRI itu organ kemahasiswaan yang kita sudah tau lah track record-nya," ucapnya.

Meski demikian, Arsul menekankan pihak kepolisian harus tetap memproses pelaporan PMKRI tersebut.

"Kalau ada laporan ya harus ditindaklanjuti. Kalau penyelidikan itu nanti menemukan minimal satu alat bukti, bisa ditingkatkan ke penyidikan. Kalau penyidikan itu menemukan alat bukti yang lain kan baru bisa ditetapkan tersangkanya," pungkasnya. [rus]