Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

Krisis Aleppo, Momentum Indonesia Perkuat Peran Kemanusiaan

Laporan: | Senin, 19 Desember 2016, 17:46 WIB
Krisis Aleppo, Momentum Indonesia Perkuat Peran Kemanusiaan

Net

Fokus negara-negara di dunia terhadap perang saudara di Suriah yang terpenting adalah pada persoalan menyelamatkan warga sipil, terutama yang terjebak dalam konflik di Kota Aleppo.

Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan, semua negara harus mengambil peran dan tanggung jawab kemanusiaan, tidak terkecuali Indonesia. Beberapa unjuk rasa sebagai bentuk keprihatinan telah digelar di beberapa negara seperti Jerman, Prancis, Turki, juga Indonesia.

"Indonesia harus mengambil momentum untuk memperkuat peran dan tanggung jawab kemanusiaan dunia dalam krisis Aleppo, dengan menunjukkan determinasi dalam langkah dan tindakan diplomasi," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/12).

Menurut Jazuli, determinasi diplomasi kemanusiaan Indonesia sangat strategis untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia berkepentingan dan peduli pada kemanusiaan. Terutama terhadap penderitaan rakyat sipil di Aleppo.

"Inilah harga diri atau kebanggaan kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab. Serta untuk memenuhi amanat konstitusi dalam menjaga ketertiban dunia," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Jazuli, pemerintah Indonesia bisa melakukan diplomasi beragam cara dalam upaya menghentikan krisis kemanusiaan di Suriah. Secara bilateral, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri bisa menyampaikan nota keprihatinan dan meminta penyelesaian krisis kemanusiaan secara beradab, baik melalui duta besar di Suriah maupun duta besar Suriah di Jakarta beserta negara-negara terkait konflik seperti Rusia dan Iran.

"Pernyataan sikap keprihatinan itu tentu saja mewakili perasaan dan solidaritas rakyat Indonesia terhadap krisis kemanusiaan ini," ujarnya.

Kemudian, secara multilateral melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya badan-badan terkait seperti Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan HAM, UNHCR, perwakilan pemerintah bisa menginisiasi proposal yang dapat memaksa penghentian dan penyelesaian krisis oleh Suriah dan negara-negara terkait.

Selain itu, secara regional atau melalui organisasi dunia lain seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI) atau Konferensi Asia Afrika (KAA), Indonesia bisa menggalang solidaritas kemanusiaan dengan mengadakan sidang darurat. Guna merumuskan rekomendasi dan langkah-langkah diplomasi politik dan kemanusiaan khususnya kepada Suriah dan negara-negara terkait.

Menurut Jazuli, determinasi diplomasi Indonesia melalui tiga langkah tersebut akan berdampak besar bagi penyelesaian krisis di Aleppo. Dan memperkuat tanggung jawab Indonesia pada masa depan kemanusiaan dunia.

"Sebagai negara muslim terbesar, didukung oleh mandat konstitusional yang kuat serta solidaritas kemanusiaan rakyat, Indonesia diyakini bisa memainkan peran strategis bukan hanya bagi Aleppo tapi juga masa depan kemanusiaan dunia," pungkas Jazuli yang juga ketua Fraksi PKS. [wah]
1xx

Kolom Komentar

Artikel Lainnya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)