Berita

Ilustrasi (Artificial Inteligence)

Bisnis

Emas Dunia Kembali Cetak Rekor, Analis Prediksi Tembus 5.000 Dolar AS Tahun Depan

RABU, 24 DESEMBER 2025 | 07:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas dunia kembali menunjukkan taringnya dengan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa . 

Di pasar spot, harga logam mulia pada perdagangan Selasa 23 Desember 2025 menguat 0,8 persen ke level 4.478,52 Dolar AS per ons, bahkan sempat menyentuh level tertinggi baru di angka  4.497,55 Dolar AS. 

Jika diakumulasi sejak awal tahun, harga emas telah melejit luar biasa hingga 70 persen.


Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Februari ditutup menguat 0,8 persen jadi 4.505,7 Dolar AS per ons.

Melemahnya nilai tukar Dolar AS menjadi salah satu pemicu utama yang membuat emas lebih murah dan menarik bagi investor global. Selain itu, kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve serta langkah agresif bank-sentral dunia dalam mendiversifikasi cadangan devisa mereka terus memberikan sokongan kuat bagi harga emas di pasar global.

Kondisi geopolitik yang memanas turut mempertebal status emas sebagai aset perlindungan aman (safe haven). Ketegangan terbaru muncul setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan pemblokiran kapal tanker minyak di Venezuela dan tidak menutup kemungkinan adanya opsi militer. Situasi ini mendorong para investor untuk berbondong-bondong mengamankan kekayaan mereka ke dalam emas.

Melihat tren yang ada, para analis optimis bahwa kilau emas belum akan meredup. Analis dari SP Angel bahkan memproyeksikan harga emas akan terus melaju menuju level psikologis baru di angka 5.000 Dolar AS per ons pada tahun depan. 

Meski logam mulia lain seperti perak dan platinum juga mencatatkan reli spektakuler, emas tetap menjadi primadona utama di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik dunia.

Perak spot sendiri melambung 3 persen menjadi 71,06 Dolar AS per ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi di 71,08 Dolar AS. 

Platinum mencatat lonjakan paling tajam dengan kenaikan 6,4 persen menjadi 2.255 Dolar AS per ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi di 2.262,74 Dolar AS. Paladium ikut melesat 5,7 persen ke level 1.859,38 Dolar AS per ons, tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya