Berita

Ilustrasi (RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Triliunan Rupiah Dana Bank Tak Tersentuh, Pengusaha Pilih 'Pangkas' Ketergantungan Kredit

SELASA, 23 DESEMBER 2025 | 08:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Fenomena tumpukan dana menganggur atau undisbursed loan di perbankan Indonesia mencapai titik baru. Hingga November 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat ada lebih dari Rp 2.500 triliun plafon kredit yang sudah disetujui namun belum ditarik oleh debitur. Angka ini setara dengan 23,18 persen dari total kapasitas kredit nasional.

Para pelaku usaha justru memilih untuk mendiamkannya. Dana jumbo yang disebut sebagai undisbursed loan ini menjadi sinyal kuat bahwa sektor riil sedang melakukan aksi 'tutup keran' terhadap pinjaman baru.

Lalu, mengapa sektor riil enggan menarik pinjaman meski plafon sudah di tangan?


Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Solikin M Juhro, mengungkapkan tingginya kredit yang belum dicairkan tak lepas dari sikap pelaku usaha yang masih berhati-hati. Dari sisi permintaan, debitur cenderung menahan ekspansi dan mengambil posisi wait and see.

Saat ini, fokus utama pelaku usaha adalah efisiensi ekstrem. Dibandingkan harus memikul beban bunga kredit yang dirasa masih mencekik, para pengusaha lebih memilih untuk memutar dana internal perusahaan atau mencari sumber pendanaan alternatif yang lebih murah. 

Bagi mereka, menggunakan modal sendiri jauh lebih aman untuk menjaga kesehatan arus kas ketimbang terjebak dalam kewajiban cicilan dengan suku bunga yang belum turun signifikan.

Faktor lainnya adalah kesenjangan suku bunga. Sepanjang tahun 2025, Bank Indonesia sebenarnya telah agresif memangkas suku bunga acuan sebanyak 125 basis poin (bps). Seiring dengan itu, transmisi penurunan BI Rate terhadap suku bunga perbankan terus berlanjut, terutama pada suku bunga dana. Suku bunga deposito 1 bulan turun sebesar 67 bps dari 4,81 persen pada awal 2025 menjadi 4,14 persen pada November 2025.

Namun, penurunan suku bunga kredit perbankan cenderung lebih lambat. Sementara bunga deposito merosot tajam memberikan keuntungan bagi bank, bunga kredit hanya turun tipis, bahkan belum menyentuh angka 1 persen penurunannya. Kondisi ini menciptakan persepsi di mata debitur bahwa biaya modal dari perbankan masih terlalu mahal dan tidak sebanding dengan risiko ekspansi saat ini.

Bank Indonesia sendiri menyadari bahwa masalahnya bukan lagi pada ketersediaan uang di bank, melainkan pada kepercayaan diri para peminjam. 

Kini, otoritas moneter tengah berupaya keras membangun kembali keyakinan sektor riil melalui koordinasi di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Tujuannya jelas: meyakinkan para pelaku usaha bahwa ekonomi cukup stabil untuk kembali berekspansi, sehingga dana triliunan rupiah yang menganggur di bank tersebut bisa segera mengalir dan menggerakkan roda ekonomi nasional.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya