Berita

Senator AS Lindsey Graham bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Dok. Pemerintahan Israel)

Dunia

Senator AS Ancam Aksi Militer Jika Hamas Tolak Gencatan Senjata

SENIN, 22 DESEMBER 2025 | 15:29 WIB | LAPORAN: SARAH ALIFIA SURYADI

Hamas akan menghadapi aksi militer jika menolak melucuti senjata dan melanjutkan gencatan senjata Gaza.

Senator Amerika Serikat Lindsey Graham menegaskan bahwa kegagalan demiliterisasi akan membuka jalan bagi Israel, dengan dukungan AS, untuk kembali menyerang. 

Graham, senator Partai Republik asal South Carolina dan sekutu Presiden Donald Trump, menilai Hamas justru mengonsolidasikan kekuasaan di Jalur Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan Oktober lalu.


"Sangat penting bagi kita untuk segera menyusun rencana, memberikan Hamas batasan waktu, memberikan mereka waktu untuk mencapai tujuan perlucutan senjata," katanya, dikutip Senin, 22 Desember 2025.

Ia menegaskan, jika Hamas tidak menuruti, dirinya akan mendorong Presiden Trump untuk mengerahkan Israel untuk menghabisi Hamas.

Menurutnya, tahap kedua gencatan senjata akan gagal jika Hamas tetap bersenjata.

Selain Hamas, Graham juga menyerukan langkah tegas terhadap Hizbullah di Lebanon jika kelompok itu menolak menyerahkan persenjataan berat. 

"Jika Hizbullah menolak untuk menyerahkan senjata berat mereka, di masa mendatang kita harus terlibat dalam operasi militer bekerja sama dengan Lebanon, Israel, dan Amerika Serikat," ujarnya.

Meski begitu, pemerintah Lebanon mengklaim telah memulai proses pelucutan senjata di wilayah selatan.

Di sisi lain, para mediator internasional—Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Turki—terus mendesak implementasi penuh fase kedua gencatan senjata Gaza, termasuk demiliterisasi wilayah dan perlucutan senjata Hamas, demi mencegah perang kembali berkecamuk.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya