Berita

Ilustrasi (Artificial Inteligence)

Bisnis

Harga Minyak Naik Saat Sanksi Baru AS Mengintai Rusia-Venezuela

KAMIS, 18 DESEMBER 2025 | 11:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak dunia naik tipis pada Kamis, 18 Desember 2025, setelah muncul laporan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang menyiapkan sanksi baru terhadap sektor energi Rusia dan rencana pemblokiran kapal tanker minyak Venezuela.

Dikutip dari Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 44 sen menjadi sekitar 56,38 Dolar AS per barel, sementara minyak Brent menguat 42 sen ke level 60,10 Dolar AS per barel. 

Menurut laporan Bloomberg, Washington saat ini tengah mempertimbangkan sanksi tambahan yang menyasar armada “bayangan” Rusia, yaitu kapal-kapal yang digunakan untuk mengangkut minyak yang terkena sanksi, serta para pedagang yang terlibat. Namun, Gedung Putih menyatakan Presiden Donald Trump belum mengambil keputusan final terkait sanksi baru terhadap Rusia.


Analis menilai, jika benar diterapkan, sanksi terhadap minyak Rusia berpotensi menimbulkan gangguan pasokan yang lebih besar dibandingkan rencana pemblokiran kapal tanker Venezuela. Trump sebelumnya mengumumkan AS akan memblokir kapal tanker yang mengangkut minyak Venezuela dan terkena sanksi, meski mekanisme penegakannya masih belum jelas.

Pemblokiran ini berisiko mengganggu sekitar 600.000 barel per hari ekspor minyak Venezuela, yang sebagian besar dikirim ke China. Namun, sekitar 160.000 barel per hari ekspor ke AS diperkirakan tetap berjalan, terutama pengiriman oleh Chevron yang masih mendapat izin khusus. Venezuela sendiri hanya menyumbang sekitar 1 persen dari pasokan minyak global, sehingga dampaknya ke pasar dunia dinilai terbatas.

Selain itu, permintaan minyak China yang sedang lemah serta kelebihan stok minyak di Asia membuat dampak pemblokiran Venezuela terhadap pasar global semakin kecil. Meski begitu, kombinasi potensi sanksi terhadap Rusia dan ketidakpastian pasokan dari Venezuela tetap membuat pelaku pasar bersikap waspada, sehingga mendorong harga minyak bergerak naik.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya