Berita

Ilustrasi (Artificial Intelligence)

Bisnis

Emas Dunia Terus Bersinar di Tengah Pelemahan Pasar Tenaga Kerja AS

KAMIS, 18 DESEMBER 2025 | 07:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas dunia kembali mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan Rabu 17 Desember 2025 waktu setempat.

Logam mulia ini mendapat dorongan kuat dari meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) serta memanasnya tensi geopolitik global.

Emas spot tercatat menguat 0,7 persen ke level 4.334,01 per ons, setelah sempat menyentuh kenaikan lebih dari 1 persen di awal sesi. 


Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat (AS) ditutup lebih tinggi sebesar 1 persen di posisi 4.373,9 Dolar AS per ons. Meskipun perak mencatatkan persentase kenaikan yang lebih agresif, emas tetap kokoh sebagai aset lindung nilai utama dengan kenaikan tahunan mencapai 65 persen sepanjang tahun 2025.

Faktor utama yang menggerakkan harga emas minggu ini adalah rilis data ketenagakerjaan AS. 

Tingkat pengangguran naik menjadi 4,6 persen, level tertinggi sejak September 2021. Kondisi ini dipandang sebagai tanda mendinginnya ekonomi AS, yang memberikan ruang bagi The Fed untuk lebih agresif dalam memangkas suku bunga pada awal 2026.

Sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset), emas menjadi jauh lebih menarik bagi investor ketika suku bunga turun dan imbal hasil obligasi melemah.

Emas juga mendapatkan dukungan dari fungsinya sebagai safe haven (aset aman) menyusul kebijakan tegas Presiden AS Donald Trump. 

Perintah pemblokiran kapal tanker minyak yang keluar-masuk Venezuela telah meningkatkan eskalasi ketegangan antara kedua negara, yang secara otomatis memicu aliran dana masuk ke logam mulia untuk menghindari risiko pasar.

Analis Marex, Edward Meir, mencatat bahwa reli luar biasa pada perak, yang melambung hampi 4 persen dn menembus rekor 66 Dolar AS, turut membantu mengangkat sentimen harga emas. Meskipun ada pergeseran modal ke logam lain seperti platinum dan paladium yang juga mencatat rekor belasan tahun, emas tetap menjadi jangkar bagi stabilitas portofolio investor.

Harga logam lainnya juga melesat. Platinum naik 2,2 persen menjadi 1.890,60 Dolar AS per ons, level tertinggi dalam lebih dari 17 tahun. Paladium melonjak 2 persen ke posisi 1.635,61 Dolar AS per ons

Pasar kini menantikan dua rilis data ekonomi krusial yang diprediksi akan menentukan arah harga emas di akhir tahun, yaitu Indeks Harga Konsumen (CPI) November dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya