Berita

Rocky Gerung. (Foto: YouTube Rocky Gerung Official)

Politik

Rocky Gerung:

Kritik KAMI ke Presiden Prabowo Didasarkan Kecintaan pada Negeri

RABU, 17 DESEMBER 2025 | 15:07 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Komunikasi politik pemerintah saat ini dinilai memiliki permasalahan dan terkesan antikritik. 

Pengamat politik yang juga salah satu pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Rocky Gerung menyebut bahwa kritik yang dilayangkan kepada pemerintah selalu mengacu kepada data.

“Jadi kalau kita, KAMI memberi sinyal kritik pada Presiden Prabowo, dasarnya adalah argumen akademis dan kecintaan pada negeri itu. Kita mulai membaca kegelisahan anak-anak muda yang tidak melihat prospek untuk bersaing di 2029. Karena menganggap bahwa dari awal arah 2029 sudah ditentukan oleh Dinasti Solo,” kata Rocky dikutip dalam kanal YouTube pribadinya, Rabu, 17 Desember 2025. 


“Jadi kalau kritik dari KAMI diucapkan dengan cara seksama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya dimaksudkan untuk memanggil kembali akal sehat dalam republik ini. Hanya ikut yang kita inginkan,” tambahnya.

Akademisi yang dikenal kritis ini menilai beberapa statement Presiden Prabowo terkesan ada masalah. Misalnya, saat menyatakan ‘banyak orang pintar tapi hanya jadi pengkritik pemerintah’.

Menurut Rocky, pernyataan itu memberikan kesan bahwa yang dikumpulkan pemerintah adalah orang-orang yang tidak pintar (dungu).

“Jadi kelihatannya ada masalah dalam komunikasi politik. Kecuali yang dimaksud Pak Prabowo adalah banyak orang pinter, ngomong. Pinter ngomong lain dengan orang pinter yang ngomong. Orang pinter yang ngomong itu untuk memberi kritik. Tapi kalau orang yang pinter ngomong doang itu buzzer,” tegasnya. 

Rocky lantas membeberkan data statistik terkait kondisi ekonomi hari ini yang dinilai tidak ada harapan.

“Karena 48 persen, statistik terakhir dari saya baca riset dari Indikator. 46-47 persen tidak percaya bahwa ada harapan dengan ekonomi. Demikian juga dalam politik. Jadi kalau kita simpulkan bahwa negara ini ada dalam ketidakpastian, itu real secara data,” pungkasnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya