Berita

Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta (Foto: RMOL/Hani Fatunnisa)

Politik

Prabowo Tambah Dana Otsus Jadi Rp12 Triliun untuk Percepat Pembangunan Papua

SELASA, 16 DESEMBER 2025 | 18:20 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan Papua di semua bidang, termasuk membuka peluang penambahan dana otonomi khusus (otsus) hingga Rp12 triliun pada tahun depan.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memimpin rapat bersama Komite Eksekutif Percepatan Otonomi Khusus Papua di Istana Negara, Selasa, 16 Desember 2025.

Prabowo menjelaskan pembentukan Komite Eksekutif Percepatan Otonomi Khusus Papua bertujuan membantu para gubernur dan bupati agar anggaran pembangunan dapat segera direalisasikan dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 


“Supaya anggaran bisa langsung terwujud untuk kepentingan rakyat. Khusus untuk Papua kita harus mempercepat pembangunan di Papua di semua bidang,” tegasnya.

Sejumlah program prioritas pemerintah telah didorong untuk menjangkau Papua secara merata. Program makan bergizi gratis, sekolah rakyat, kampung nelayan di wilayah pesisir, pembangunan fasilitas umum, ketahanan pangan, hingga pengembangan food estate menjadi fokus utama pemerintah pusat. 

Prabowo memastikan seluruh program tersebut akan dituntaskan hingga ke wilayah terpencil. Ia juga menekankan pentingnya penyelesaian Jalan Trans Papua guna membuka keterisolasian wilayah dan menekan biaya logistik. 

"Jalan Trans Papua juga harus kita tuntaskan supaya akses ke semua bagian dari Papua lebih baik, membuka daerah-daerah yang terisolasi agar harga logistik bisa kita potong,” kata dia.

Di sektor energi, Prabowo menargetkan Papua mampu mencapai swasembada energi melalui pemanfaatan potensi lokal seperti penggunaan tenaga surya dan tenaga air skala kecil di daerah terpencil, serta pengembangan bioenergi dari kelapa sawit, tebu, dan singkong.

Ia mendapat laporan dari Menteri Keuangan bahwa dana otsus Papua tahun ini sebanyak Rp12,696 triliun telah dicairkan. Tetapi angkanya berpotensi menurun menjadi Rp 10 triliun pada tahun depan. 

Menanggapi hal tersebut, Presiden menyatakan siap mengupayakan penambahan anggaran agar jumlahnya di tahun 2026 tetap sama Rp12 triliun. 

“Oke, tahun depan kita coba kalau ada penghematan di bidang lain kita samakan kembali ya,” ujarnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya