Berita

Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron. (Foto: AFP)

Dunia

Brigitte Macron Minta Maaf Usai Hina Aktivis

SELASA, 16 DESEMBER 2025 | 15:27 WIB | LAPORAN: SARAH ALIFIA SURYADI

Ibu Negara Prancis Brigitte Macron meminta maaf atas ucapannya yang dianggap menghina feminis.

Permintaan maafnya menyusul gelombang kritik dari kelompok feminis dan reaksi luas di media sosial atad video percakapannya tersebar.

"Saya minta maaf jika saya menyakiti para korban perempuan," ujar Brigitte, dilansir dari Brut, Selasa, 16 Desember 2025.


Ia menyebut ucapannya sebagai komentar pribadi. Namun, ia juga menegaskan tidak sepenuhnya menyesali pernyataan tersebut.

"Saya tidak bisa menyesalinya. Memang benar, saya adalah istri presiden republik, tetapi di atas segalanya saya adalah diri saya sendiri. Jadi ketika saya sedang berduaan, saya bisa bersikap apa adanya dengan cara yang tidak sepenuhnya pantas," lanjutnya.

Ucapan ini merujuk pada insiden 7 Desember, saat ia menghadiri pertunjukan stand up comedy yang dibintangi aktor Ary Abittan.

Arbittan pernah dituduh melakukan pemerkosaan namun tidak didakwa. Brigitte lalu menyebut aktivis yang memprotes acara tersebut sebagai “jalang bodoh” atau “sales connes.”

Video percakapan di belakang panggung itu memicu kemarahan publik setelah beredar luas, dengan tagar #SalesConnes menjadi tren dan digunakan sejumlah figur publik, termasuk aktris peraih Oscar Marion Cotillard.

Meski kantor Ibu Negara menyebut hinaan tersebut sebagai metode untuk mengkritik aktivis, kelompok Greve Feministe yang menaungi sekitar 60 organisasi feminis tetap menuntut permintaan maaf terbuka. 

Sebagai catatan, insiden ini terjadi di tengah sensitivitas tinggi di Prancis pasca-gerakan #MeToo, yang telah mengguncang dunia seni dan budaya dengan berbagai tuduhan kekerasan seksual, termasuk kasus aktor Gerard Depardieu, yang sebelumnya juga sempat dibela Presiden Emmanuel Macron dengan menekankan asas praduga tak bersalah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya