Berita

Kerusakan parah di Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, akibat banjir dan longsor. (FOTO: Humas Aceh)

Publika

Sama Negara Sendiri Tak Percaya

SELASA, 16 DESEMBER 2025 | 05:17 WIB

SUDAH berkali-kali Pemerintah mengatakan kita belum perlu bantuan negara asing. Kita masih bisa menangani bencana yang terjadi di negara kita sendiri. Justru orang kita sendiri tak percaya, bahkan orang yang mengaku pemimpin oposisi sekalipun.

Bahkan, digambarkan seolah-olah bantuan asing sudah standby di luar negeri, bertumpuk-tumpuk, dan seketika akan masuk mencoroh, kalau status bencana nasional ditetapkan Pemerintah. Seolah-olah bencana ini akan segera teratasi ketika bantuan asing sudah masuk.

Harga diri terlalu tinggi, padahal kemampuan kurang. Sudah tak mampu, tapi tak mau mengaku. Ini di antara pembenaran yang dibuat untuk menerima bantuan negara asing, yang secara tidak langsung meremehkan kemampuan bangsa sendiri.


Tak ada penghargaan terhadap berdikari, berdiri di kaki sendiri. Bukan bangsa pengemis, melainkan bangsa pemberi. Memberikan gelar pahlawan nasional mudah, tapi giliran menetapkan bencana nasional sulit minta ampun. Entah lari ke mana-mana lagi, soal bencana ini.

Seharusnya kita mendukung Pemerintah yang mengaku bisa mengatasi masalah bencana ini, sambil terus mengawalnya. Termasuk, yang katanya pemimpin oposisi. Jangan belum apa-apa sudah menyerah dan menyerahkan semuanya kepada negara asing.

Memang, kalau kita melihat sejarah bangsa kita, yang mengundang negara asing ke negara kita itu bukan negara asing itu sendiri, melainkan orang negara kita itu sendiri. Sedikit-sedikit minta bantuan asing. Konflik sedikit pun, sudah diundang negara asing untuk terlibat.

Kemarin, ada berita 80 ton bantuan ke Aceh, diberitakan dicuri oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. 

Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) tentunya tak habis pikir dengan kejadian ini. Kira-kira yang mencuri warga negara asing atau warga negara sendiri? Sedih.

Bahkan, yang mengundang bangsa asing dulu masuk kepedalaman wilayah bangsa kita, adalah bangsa kita sendiri. 

Mereka menilai akan menang mudah kalau dibantu bangsa asing. Fakta sejarah membuktikan, setelah diundang, mereka tak balik lagi ke negaranya.

Ada pula anak muda yang lantang berpidato bahwa bangsa penjajahan pun tak seperti bangsa sendiri mengeksploitasi. Ia lupa bahwa bangsa sendiri yang mengeksploitasi itu tetap bekerja sama dengan bangsa asing. Banyak orang sok mantap di negeri ini.

Mental-mental inlander mestinya sudah terkikis sejak lama. Tapi entahlah orang punya alasannya sendiri untuk dibenarkan. Kamboja dan Thailand kabarnya sudah berperang pula. Kita sedang dirundung duka, dan masih bertengkar soal duka itu, setelah dua pekan ini.

Erizal
Direktur ABC Riset & Consulting

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya