Berita

Unggahan Bitorex tentang saham SIDO yang diborong oleh raksasa investasi global AS, BlackRock (Foto: Tangkapan layar RMOL dari akun Instagram Bitorex)

Bisnis

BlackRock Pede Borong Saham SIDO: Ini Dua Alasan Investor Global Agresif

SABTU, 13 DESEMBER 2025 | 07:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Raksasa investasi global asal Amerika Serikat, BlackRock, Inc, kembali membuat gebrakan di pasar saham Indonesia dengan memborong 2,46 juta lembar saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sepanjang Desember 2025. 

Aksi ini menjadi sinyal kuat bahwa investor institusi kelas dunia melihat potensi jangka panjang dari emiten jamu terbesar di Tanah Air.

Fokus utama BlackRock dan investor global lainnya, termasuk WisdomTree Inc., dalam mengakumulasi saham SIDO adalah kombinasi dari valuasi yang sangat menarik (undervalued) dan fundamental bisnis yang solid.


Secara keseluruhan, selama kuartal IV/2025, kepemilikan BlackRock tercatat naik 2,40 juta lembar dibandingkan posisi akhir kuartal III/2025 yang berjumlah 120,63 juta lembar.

Wisdom Tree Inc., juga tercatat meningkatkan porsi kepemilikan SIDO pada Desember. Perusahaan tersebut membeli tambahan 135.200 lembar saham, sehingga total kepemilikannya menjadi 126,30 juta lembar, naik dari 126,17 juta lembar pada akhir November.

Ada dua alasan utama mengatapa investor  global tertarik dengan saham SIDO. 

Pertama adalah valuasi jauh di bawah harga wajar. Bitorex, perusahaan analisa trading, dalam unggahan di akun Instagram menyebut bahwa meskipun harga saham SIDO masih bergerak sebagai laggard dengan koreksi sekitar 10 persen sejak awal tahun, posisi ini justru menjadi daya tarik.

Metrik Price to Book Value (PBV) SIDO kini berada di 4,66 kali. Angka ini jauh di bawah rata-rata PBV lima tahun perusahaan yang mencapai 6,49 kali.  Kondisi ini menandakan saham SIDO tengah didiskon dan dianggap undervalued oleh investor besar.

Kedua, fundamental bisnis solid dan ekspansi ekspor

Di samping harga yang murah, kinerja fundamental SIDO tetap kuat, menjamin prospek jangka panjang yang stabil. 

Hingga Kuartal III 2025, SIDO mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 3,89 persen dan laba bersih melonjak 5,19 persen secara tahunan, mencapai Rp818,54 miliar.

Sampai September 2025, penjualan ekspor SIDO terpantau tetap solid, tumbuh 23 persen YoY dan menjangkau 34 negara. Kontribusinya naik menjadi 9,7 persen dari total pendapatan, lebih tinggi dibandingkan 8 persen pada periode yang sama 2024. 

Malaysia masih menjadi pasar terbesar dengan porsi sekitar 4 persen, disusul Nigeria dan Filipina yang masing-masing menyumbang sekitar 1-2 persen

Konsensus analis pun kompak menyematkan rekomendasi BELI, dengan target harga rata-rata mencapai Rp632 per lembar, mencerminkan potensi upside (kenaikan) nyaris 20 persen dari harga saat ini. 

Akumulasi agresif oleh BlackRock ini memperkuat optimisme bahwa pemulihan harga saham SIDO di pasar hanyalah masalah waktu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Warga Gaza Sumbang 1.000 Dolar AS untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:03

UPDATE

ERP Mangkrak, Evaluasi Kadishub Syafrin Liputo!

Sabtu, 13 Desember 2025 | 04:07

Timnas Tersingkir Tragis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:31

Dirut BSI Raih Sharia Banking Transformation Leader of the Year

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:14

Tak Benar Taman Nasional Way Kambas Dijual

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:04

Buka Posko Krisis Terpadu Mobil MBG Seruduk Siswa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:01

Evakuasi Warga Pakai Helikopter

Sabtu, 13 Desember 2025 | 02:14

Saatnya Prabowo Reshuffle Besar-besaran Pasca Bencana Sumatera

Sabtu, 13 Desember 2025 | 02:04

Way Kambas Pilot Project Penjualan Karbon di Kawasan Taman Nasional

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:53

Mirza Agus Jenderal Doktrin dan Lapangan Lulusan Kopassus Kini Jaga Timur

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:33

Ketika Perpol Menantang Mahkamah Konstitusi

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:30

Selengkapnya