Berita

Ilustrasi (RMOL Jateng)

Nusantara

Indonesia Masuk Negara Teraman Dunia Versi Gallup: Antara Apresiasi dan Kritik Pedas HAM

KAMIS, 11 DESEMBER 2025 | 09:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Laporan Global Safety Report 2025 dari lembaga survei internasional, Gallup, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara teraman di dunia. Predikat ini sontak mendapat sorotan tajam dari berbagai organisasi masyarakat sipil dan aktivis hak asasi manusia (HAM).

Menurut laporan tersebut, skor Law and Order Index Indonesia berada di angka 89 dari total 100. Angka tinggi ini menempatkan Indonesia di klaster negara dengan persepsi keamanan kuat, sejajar dengan Taiwan, Jerman, Portugal, dan Uni Emirat Arab.

Dalam laporan itu, 83 persen warga Indonesia mengaku merasa aman berjalan sendirian di malam hari di area tempat tinggalnya.


Direktur Riset Democracy Institute, Fahmi Ismail, menilai hasil riset Gallup adalah bukti konkret keberhasilan negara dalam menjalankan fungsi perlindungan. Menurutnya, capaian ini merupakan indikator penting bagi stabilitas nasional dan peningkatan kepercayaan publik.

"Predikat Indonesia sebagai salah satu negara teraman versi Gallup adalah bukti nyata bahwa negara hadir melalui kerja profesional aparat keamanan dan penegak hukum. Ini patut kita apresiasi sebagai capaian bersama," ujar Fahm kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025.

Fahmi menjelaskan, tingginya rasa aman masyarakat mencerminkan stabilitas nasional yang terjaga dan meningkatnya kepercayaan publik terhadap Polri, TNI, dan elemen negara lainnya.

“Democracy Institute menilai capaian ini merupakan hasil kerja keras Polri, TNI, serta seluruh elemen negara dalam menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat,” katanya.

Namun pandangan berbeda disampaikan perwakilan YLBHI, Zainal Arifin. Ia menilai narasi keamanan tidak sepenuhnya selaras dengan situasi di lapangan. Ia menyoroti masih adanya kekerasan struktural, represi terhadap pembela HAM, dan ketidakadilan hukum bagi masyarakat kecil.

“Karena Riset Gallup telah menyampaikan demikian Pemerintah harus segera menyesuaikan diri dalam pengambilan kebijakan yang sesuai dan pro terhadap HAM karena apapun itu negara kita sedang disorot oleh media asing terkait dengan HAM,” tegas Zainal.

Aktivis Pro-HAM, Zulkifli Kall Halang, juga menyoroti indikator keamanan global yang dinilainya kerap mengabaikan ketakutan warga terhadap aparat, ancaman kriminalisasi, hingga penyempitan ruang sipil bagi mahasiswa, buruh, petani, dan jurnalis.

“Survei yang dirilis oleh Gallup Global Safety Report perlu menjadi satu pijakan bahwa Negara yang kita cintai ini masih menjadi harapan hidup bagi Warga Negara Asing karena tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain yang soal tingkat keamanan hidup,” ujar Zulkifli.

Sementara itu, Ketua Umum Cendekia Muda Nusantara, Afan Ari Kartika, menekankan pentingnya generasi muda mengawal definisi keamanan yang berkeadilan. Menurutnya, negara aman bukan sekadar soal minim konflik, melainkan hadirnya jaminan keadilan sosial.

“Negara aman bukan hanya soal minim konflik terbuka, tetapi bagaimana negara hadir menjamin keadilan sosial, kesempatan ekonomi, dan perlindungan hak-hak warga,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Warga Gaza Sumbang 1.000 Dolar AS untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:03

UPDATE

Seperti Terra Drone, Harusnya Aparat Usut Korporasi Pembalak Liar di Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:14

Prabowo Dengarkan Keluhan Warga di Pengungsian Aceh Tengah

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:09

Kopdes Merah Putih Bukan Ancaman Usaha Lokal

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:04

Purbaya Ogah Kirim Baju Ilegal ke Korban Bencana Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:02

Kemenko PM Kawal Implementasi Sekolah Rakyat di Semarang untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:57

Muhammadiyah Diganjar Penghargaan Nazhir Tanah Wakaf Terluas 2025

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Petinggi NATO Minta Eropa Bersiap Hadapi Agresi Rusia

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Ketika Negara, Bisnis, dan Partai Merobohkan Kedaulatan Rakyat

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:45

Rezim Hukum Bencana: Kontradiksi Bantuan dan Ganti Rugi

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:39

8 Mantan Pejabat Kemnaker Didakwa Peras Agen TKA Sampai Rp135 Miliar

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:14

Selengkapnya