Berita

Ilustrasi (RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Promosi UMKM Jadi Senjata Utama Bendung Serbuan Baju White Label

KAMIS, 11 DESEMBER 2025 | 09:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peningkatan promosi produk fesyen UMKM menjadi salah satu cara dalam mengatasi gempuran produk pakaian impor tanpa label alias white label.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menilai produk dalam negeri sebenarnya mampu bersaing dari sisi kualitas maupun harga, namun tertinggal jauh dalam hal eksposur. 

“Sering kali kualitas kita lebih baik, tetapi karena promosi produk asing lebih masif, seolah-olah kita kalah,” ujar Budi dalam Jakarta Modest Summit 2026, Rabu 10 Desember 2025. 


Ia pun menekankan pentingnya membangun visibilitas besar-besaran bagi brand lokal. Menurutnya, Kemendag berencana memperluas event fesyen berskala nasional, seperti Jakarta Muslim Fashion Week, dengan rangkaian kegiatan di berbagai daerah, sehingga UMKM tidak hanya mengandalkan pemasaran digital, tetapi juga mendapatkan ruang tampil langsung ke publik.

Semakin kuat promosi, semakin mudah produk lokal menjangkau konsumen, dan dampaknya akan langsung terasa terhadap merosotnya dominasi barang impor. 

“Kalau konsumen mulai memakai produk kita, gempuran impor itu akan sendirinya melemah,” kata Budi.

Founder Modestalk, Hanna Faridl, menambahkan perspektif berbeda. Menurutnya, produk white label kini juga banyak diproduksi oleh konveksi dalam negeri. 

Strategi ini dipakai sejumlah merek lokal untuk memenuhi kebutuhan bahan baku berupa pakaian jadi yang kemudian diberi label mereka sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa white label bukan sekadar masalah impor, tetapi juga bagian dari dinamika industri tekstil nasional.

Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abudurrahman mengungkapkan adanya celah pada sektor logistik yang dimanfaatkan untuk memasukkan barang ilegal, termasuk pakaian white label. 

Lonjakan produk semacam itu terlihat jelas di platform daring seperti TikTok. Pemerintah pun menyiapkan langkah pengecekan gudang-gudang yang diduga menjadi tempat penimbunan barang tersebut. 

“Mereka menumpuk produk white label tanpa batasan,” ujar Maman di Jakarta, Senin 8 Desember 2025. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya