Berita

Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin (Dokumentasi Pribadi)

Politik

Golkar Bekali Legislator Jadi "Tim Reaksi Cepat" Bencana

SELASA, 09 DESEMBER 2025 | 12:09 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Partai Golkar kini menuntut para legislator daerahnya untuk mengubah peran, dari sekadar politisi menjadi garda terdepan kesiapsiagaan bencana. Langkah ini diambil menyusul bencana alam yang melanda Sumatera dan berbagai wilayah lain di Indonesia.

Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin, menekankan bahwa anggota Fraksi Golkar di DPRD seluruh Indonesia harus memiliki sensitivitas kemanusiaan dan kelembagaan yang tinggi.

“Legislator daerah tidak hanya hadir saat masa kampanye atau agenda seremonial. Mereka dituntut mampu merespons bencana dengan cepat, tepat, dan berbasis kebutuhan masyarakat,” tegas Zulfikar, dalam keterangannya yang dikutip redaksi di Jakarta, Selasa 9 Desember 2025. 


Materi kesiapsiagaan penanganan bencana ini akan  menjadi fokus utama dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota Fraksi Golkar se-Indonesia yang digelar pada 10–12 Desember 2025 di Jakarta.

Dalam Bimtek tersebut, para legislator akan dibekali dengan tiga pilar krusial agar mampu melindungi rakyat di daerah rawan bencana. 

Pertama, penyusunan regulasi daerah yang berkaitan dengan mitigasi dan penanganan bencana, dan penyempurnaan Perda kebencanaan dan tata ruang yang adaptif terhadap risiko. 

Kedua, mengalokasikan dan mencadangkan anggaran kontingensi kebencanaan di APBD. Ini dilakukan agar pemerintah daerah dapat bergerak cepat ketika bencana melanda tanpa harus terhambat proses administratif yang panjang.

Ketiga, legislator harus mampu memahami tata koordinasi penanganan bencana antara pemerintah daerah, lembaga nasional, dan elemen masyarakat.

“Indonesia adalah negara rawan bencana. Legislator harus punya kapasitas yang memadai untuk melindungi rakyatnya, mulai dari pencegahan sampai pemulihan,” kata Zulfikar.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya