Berita

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam acara Public Expose and Annual Report Bimas Islam 2025 di Jakarta (Foto: Kemenag)

Nusantara

Agama Bisa Jadi Faktor Pemersatu yang Dahsyat

SELASA, 09 DESEMBER 2025 | 10:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Agama adalah sahabat vital yang menata totalitas kehidupan manusia. Namun, loyalitas tinggi terhadap agama juga dapat memunculkan tantangan jika tidak diarahkan dengan benar.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam acara Public Expose and Annual Report Bimas Islam 2025 di Jakarta, menegaskan bahwa peran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) sangat penting untuk memastikan agama hadir sebagai kekuatan sentripetal yang kokoh memperkuat persatuan, bukan sebagai sumber daya sentrifugal yang memecah-belah.

Menag memaparkan visi filosofisnya bahwa agama harus dipandang sebagai kawan karib, entitas yang membersamai dan menyelaraskan totalitas eksistensi manusia.


"Agama itu insya Allah akan bisa menciptakan suatu bangsa yang besar, memberikan motivasi religi untuk merdeka seperti Indonesia," ujar Menag.

Ia mencontohkan sejarah perjuangan bangsa, di mana loyalitas keagamaan yang terorganisir menjadi energi dahsyat pemersatu.

"Agama itu bisa menjadi faktor pemersatu yang dahsyat. Komando Allahu Akbar-nya di Surabaya, mampu membuat ketar ketir penjajah."

Fokus utama Kementerian Agama, menurut Menag, adalah manajemen keagamaan yang efektif. Ia menunjuk Bimas Islam sebagai garda depan pembimbingan umat agar loyalitas tinggi terhadap agama dapat tersalurkan dengan benar, menghasilkan stabilitas yang berjenjang. 

“Semakin bersahabat manusia terhadap agamanya, maka kontribusinya bukan hanya perbaikan individu, stabilitas emosi, tapi juga keluarga masyarakat dan badannya juga adalah negara dan alam semesta. Tapi sebaliknya kalau agama itu gagal untuk kita manaje dengan baik, ya itu juga bisa menjadi pemerang yang sangat berbahaya. Agama itu seperti pisau bermata dua,” katanya.

Menag meminta seluruh jajaran Bimas Islam untuk terus memperkuat pendekatan pembinaan, memastikan harmoni keberagamaan tetap terjaga di tengah kemajemukan.

Ia menyimpulkan bahwa arah Kemenag saat ini sudah berada di jalur yang tepat, didukung oleh lompatan ide dan kolaborasi yang semakin solid untuk mewujudkan agama sebagai energi sentripetal bangsa Indonesia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Warga Gaza Sumbang 1.000 Dolar AS untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:03

UPDATE

ERP Mangkrak, Evaluasi Kadishub Syafrin Liputo!

Sabtu, 13 Desember 2025 | 04:07

Timnas Tersingkir Tragis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:31

Dirut BSI Raih Sharia Banking Transformation Leader of the Year

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:14

Tak Benar Taman Nasional Way Kambas Dijual

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:04

Buka Posko Krisis Terpadu Mobil MBG Seruduk Siswa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 03:01

Evakuasi Warga Pakai Helikopter

Sabtu, 13 Desember 2025 | 02:14

Saatnya Prabowo Reshuffle Besar-besaran Pasca Bencana Sumatera

Sabtu, 13 Desember 2025 | 02:04

Way Kambas Pilot Project Penjualan Karbon di Kawasan Taman Nasional

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:53

Mirza Agus Jenderal Doktrin dan Lapangan Lulusan Kopassus Kini Jaga Timur

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:33

Ketika Perpol Menantang Mahkamah Konstitusi

Sabtu, 13 Desember 2025 | 01:30

Selengkapnya