Berita

Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Setneg.go.id)

Bisnis

APBN 2026 Jadi Batu Ujian Pemerintahan Prabowo

SELASA, 09 DESEMBER 2025 | 07:57 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

APBN 2026 akan menjadi ujian paling nyata bagi kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sebab, APBN 2025 masih merupakan produk lama yang disusun di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina, Dr. Handi Risza Idris, dalam diskusi publik bertajuk "Outlook Politik Ekonomi" di Universitas Paramadina, Jakarta, Senin 8 Oktober 2025.

“APBN 2025 itu masih APBN transisi. Disusun oleh kabinet Jokowi dan DPR periode 2019-2024. Karena itu tidak bisa sepenuhnya dijadikan cermin kinerja pemerintahan baru saat ini,” ujarnya.


Handi mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan III 2025 yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,04 persen. Namun, angka tersebut masih mencerminkan stagnasi di “jebakan 5 persen” yang sudah terjadi sejak triwulan I 2025.

Dia juga menyinggung pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang sempat menuai kontroversi karena banyak digugat.

“Artinya, secara tren belum ada lompatan signifikan. Masih jalan di tempat,” tegasnya.

Lebih jauh, Handi menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintahan Prabowo sepanjang 2025. Setidaknya dia mencatat ada tiga tahap efisiensi.

Tahap pertama melalui pemanfaatan dana Badan Usaha Negara (BUN) sebesar Rp300 triliun. Tahap kedua dilakukan lewat penghematan anggaran kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp300 triliun. Tahap ketiga berasal dari dividen BUMN yang kabarnya juga menembus Rp300 triliun.

“Total dana penghematan mencapai sekitar Rp750 triliun. Sebagiannya digunakan untuk modal awal pembentukan Badan Pengelola Investasi Danantara sebesar Rp325 triliun serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekitar Rp70 triliun,” jelasnya.

Menurut Handi, langkah tersebut menunjukkan adanya perubahan mendasar dalam pola pengelolaan APBN di awal pemerintahan Prabowo.

Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa kondisi ekonomi 2025 masih berada dalam fase lesu. Salah satu indikatornya adalah realisasi penerimaan pajak yang belum mencapai 80 persen dari target.

“Sementara utang pemerintah sudah menembus Rp9.000 triliun. Ini sebagian besar merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya,” pungkasnya.

Hadir juga sebagai pembicara diskusi analis politik Universitas Paramadina Dr. Hendri Satrio, dan ekonom Universitas Paramadina ?Wijayanto Samirin, MPP. Diskusi dimoderatori peneliti Paramadina Public Policy Institute, Rosyid Jazuli, Ph.D., dan dibuka oleh Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya