Berita

Logo PBNU (RMOL/Abdul Rouf Ade Segun)

Politik

Reformasi Total Jalan Keluar Kisruh PBNU

MINGGU, 07 DESEMBER 2025 | 12:02 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Krisis kepemimpinan di PBNU dinilai sudah sangat serius. Rais Aam KH Miftahul Ahyar, Ketua Umum Tanfidziyah KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekjen Saifullah Yusuf kini saling berseberangan. Upaya islah juga belum menunjukkan titik terang.

Kepala Pascasarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman, menilai situasi ini hanya bisa diurai lewat reformasi total kepengurusan PBNU.

“Mengapa perlu dilakukan reformasi total? Karena pihak-pihak yang yang saling berkonflik satu sama lain antara Ketua Umum Tanfidziyah Gus Yahya dan Rais Aam KH Miftahul Ahyar sendiri, serta ada Gus Ipul, satu sama lain saat ini berada dalam satu konflik yang sangat mendalam, dimana tarik-menarik antarkepentingan di antara faksi-faksi yang ada saat ini di internal tubuh PBNU sendiri mengalami apa yang disebut krisis legitimasi,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Minggu, 7 Desember 2025.


Ia mencontohkan soal konflik pengelolaan tambang seperti disampaikan Ketua PBNU Ulil Absar Abdalla. Menurutnya, tarik-menarik kepentingan investor menjadi pemicu utama konflik elite.

“Nah dalam kondisi demikianlah, kita melihat terjadi ketidakpercayaan terhadap Rais Aam, sementara juga dari faksi satunya terjadi ketidakpercayaan terhadap Tanfidziyah. Ini menunjukkan bahwa terjadi krisis legitimasi yang serius dalam tubuh PBNU. Ibarat dalam suatu ruangan yang gelap kemudian sumpek dan kemudian juga pengap maka dibutuhkan ventilasi,” jelasnya.

Karena itu, Airlangga menilai diperlukan kelompok yang mendorong pembaruan melalui reformasi total. Banyak kiai, gus, dan santri dinilainya masih memiliki integritas untuk membawa PBNU menjadi lebih baik.

Ia menegaskan NU terlalu besar untuk dibiarkan terseret konflik kepentingan seperti sekarang, sementara dorongan islah dari kiai sepuh juga belum menemukan kejelasan.

“Itulah maka proses-proses yang saya sebut di awal sebagai reformasi total menjadi penting. Kelompok-kelompok yang memiliki integritas dan tidak terlibat dalam konflik di antara kubu-kubu yang ada dalam PBNU sendiri sebenarnya mesti diberikan ruang yang luas untuk kemudian bisa menyelesaikan persoalan ini,” tuturnya.

Airlangga menekankan pentingnya langkah berani dan fundamental untuk membersihkan konflik yang sudah terlalu dalam.

“Problem krisis legitimasi dan krisis integritas yang ada di dalam tubuh PBNU saat ini, dibutuhkan orang-orang atau kalangan-kalangan yang dapat dipercaya yang dihormati yang memiliki karisma dan yang memiliki konsisitensi untuk masuk kemudian menentukan arah PBNU ke depan karena risikonya sangat tinggi. Kita berharapan dengan masa depan NU, masa depan kalangan santri, masa depan Islam, dan masa depan bangsa,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya