Berita

Wakil Ketua BGN, Nanik S Deyang. (Foto: Dokumentasi RMOL)

Nusantara

BGN Ancam Suspend Dapur MBG yang Belum Urus Sertifikasi

KAMIS, 04 DESEMBER 2025 | 22:34 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Badan Gizi Nasional (BGN) mengancam akan mengenakan suspend kepada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Banyumas yang belum mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). 

Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang memberi tenggat satu bulan untuk dapur tersebut mendaftar ke Dinas Kesehatan.

“Saya beri waktu sebulan untuk mendaftarkan ke Dinas Kesehatan. Kalau dalam sebulan belum juga mendaftar, nanti akan saya suspend,” tegas Nanik dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama Forkompimda dan perwakilan SPPG se-eks Karesidenan Banyumas di Hotel Aston Purwokerto, Kamis 4 Desember 2025.


Adapun Eks Karesidenan Banyumas meliputi Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, dan Banyumas. Dari empat kabupaten itu, Banyumas tercatat paling tertinggal dalam urusan SLHS.

Direktur Wilayah II Tauwas, Brigjen Albertus Doni Dewantoro mengatakan bahwa Banjarnegara dengan kuota 131 SPPG telah mengoperasikan 46 SPPG dan seluruhnya sudah mengantongi SLHS. Purbalingga juga tak jauh berbeda: dari 54 SPPG yang beroperasi, semuanya sudah punya SLHS.

Di Cilacap, dari 95 SPPG yang beroperasi, baru 44 yang mengantongi SLHS, namun proses pendaftaran terus berjalan. Sementara Banyumas dengan kuota terbesar, 227 SPPG baru meloloskan 15 SPPG dari 98 yang mendaftar, dan 48 lainnya bahkan belum mengajukan permohonan.

“Ini gimana? Dari 98 yang mendaftar, yang lolos kok malah baru 15 SPPG, sementara 48 lainnya malah belum mendaftarkan diri,” sindir Nanik.

Nanik menegaskan tidak ada alasan menunda pendaftaran SLHS. Dalam rapat tim koordinasi lintas kementerian, Kemenkes memastikan bahwa pembuatan SLHS tidak dipungut biaya. 

“Yang ada biayanya hanya untuk pengambilan dan pengujian sampel, harganya 1 sampai 2 juta. Kalau ada pungutan macam-macam, nanti laporkan ke saya,” tegasnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya