Berita

Posko Bantuan Partai Solidaritas Indonesia di Belimbing, Kota Padang, fokus berikan upaya trauma healing, untuk anak-anak korban banjir bandang Sumatera Utara (Foto: Istimewa)

Politik

Setelah Logistik, Bantuan Kini Fokus Obati Trauma Anak-anak Korban Bencana

KAMIS, 04 DESEMBER 2025 | 11:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah tumpukan bantuan logistik, kebutuhan mendesak yang kerap terabaikan adalah pemulihan kondisi mental para penyintas bencana. 

Posko Bantuan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di Belimbing, Kota Padang, fokus kini bergeser ke upaya trauma healing, khususnya bagi kelompok paling rentan yaitu anak-anak korban banjir bandang Sumatera Utara.

Penanggung Jawab Posko, Feri Mukli, menjelaskan bahwa meskipun kondisi fisik dan kesehatan darurat para pengungsi relatif stabil, tekanan psikologis akibat kehilangan dan suasana pengungsian yang monoton harus segera ditangani.


"Kami yakin mereka jenuh juga di posko terus. Setelah anak, kami akan masuk ke orang dewasa, bahkan ada rencana menyewa mobil untuk mereka jalan-jalan ke sekitaran Kota Padang," ujar Feri, dalam pernyataannya yang diterima redaksi, Kamis 4 Desember 2025. 

Untuk memastikan pendampingan mental dapat dilakukan secara efektif, posko PSI menggandeng mahasiswa psikologi dari UIN Imam Bonjol Padang. Keterlibatan tenaga ahli ini menjadi kunci agar proses trauma healing dapat dilakukan secara terarah dan tepat sasaran.

Sebanyak 25 anak menjadi fokus awal sesi terapi dan keceriaan. Feri menyebut, mereka bahkan melibatkan anak-anak dari lingkungan sekitar posko. Strategi ini terbukti efektif dalam memancing keceriaan dan mengurangi beban psikologis yang dialami anak-anak terdampak bencana.

Langkah ini menunjukkan kesadaran bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya soal mendirikan tenda dan menyediakan makanan, tetapi juga tentang mengobati luka batin akibat pengalaman traumatis.

Meski bantuan baju ganti sudah cukup, Feri mengingatkan bahwa masih ada beberapa kebutuhan harian yang mendesak untuk para penyintas, seperti vitamin, susu, dan pakaian dalam.

Upaya pemulihan mental dan pemenuhan nutrisi mendesak ini diharapkan dapat membantu para penyintas, terutama anak-anak, segera bangkit dan memulihkan kondisi psikologis mereka setelah bencana besar melanda.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya