Berita

Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda. (Foto: Humas Bawaslu)

Politik

Program ‘Bawaslu Membelajarkan’ Songsong Transformasi Pendidikan Politik

RABU, 03 DESEMBER 2025 | 19:46 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Transformasi pendidikan politik dan kepemiluan dilakukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dengan mengubah metode pembelajaran konvensional.

Terkait itu, Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menyatakan pihaknya telah meluncurkan program "Bawaslu Membelajarkan", di Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan program tersebut mengubah cara belajar yang semula top to bottom dan satu arah, menjadi sebuah ekosistem. Di mana setiap individu memiliki peran ganda sebagai penyerap ilmu dan juga sumber ilmu bagi sesama.


"Kalau 'Bawaslu Mengajar', ya sudah kita mengajar saja (satu arah dan tidak setara). Kalau 'Membelajarkan', pengertiannya adalah kita sama-sama dalam posisi yang setara," ujar Herwyn dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu, 3 November 2025.

Lebih rinci, ia mengungkapkan materi pembelajaran dalam Bawaslu Membelajarkan memiliki tingkat kompleksitas yang dikategorikan intermediate bahkan advance, dan dia sebut setara Strata Dua (S2) serta beberapa setara Doktoral. 

"Oleh karena itu yang akan kita lakukan adalah pendekatan yang dinamakan internal knowledge sharing secara horizontal," sambungnya. 

Program Bawaslu Membelajarkan, lanjut Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat Bawaslu RI itu merinci, kurikulum Bawaslu Membelajarkan terdiri atas 10 klaster dengan 30 topik. 

Meliputi administrasi tata kelola, analisis risiko, pencegahan, penegakan hukum, teknologi digital dan keamanan siber, kepemimpinan, investigasi lanjutan, komunikasi kelembagaan, pemilu inklusif, hingga sejarah Bawaslu. 

"Metode pembelajaran memadukan blended learning, peer-teaching, dan team-based learning," sambungnya menguraikan.

Selain edukatif, Herwyn memastikan program itu juga memiliki prinsip kompetitif dan menyenangkan. Karena, dalam segi kompetitif penilaian dilakukan secara menyeluruh baik ketika individu bertindak sebagai penyaji Materi (sumber ilmu) maupun ketika individu berperan sebagai penerima materi (penyerap ilmu).

"Ini Diklat, pendidikan dan pelatihan. Namanya Diklat ada tiga kategori: tidak ikut, ikut tetapi belum lulus, dan yang ketiga, ikut dan lulus. Untuk peserta yang ikut dan lulus itu dia harus minimal ada nilai 60,0. Passing grade-nya di situ," terangnya.

Lebih lanjut, Herwyn berharap individu dapat menjawab tantangan dalam menyajikan materi yang cukup berat namun dengan cara yang menyenangkan, sehingga dapat menarik minat belajar baik jajaran Bawaslu hingga masyarakat luas.

"Hal ini penting agar masyarakat memahami proses kepemiluan, tugas pengawasan, serta dinamika yang melekat di dalamnya sebagai bagian dari tanggung jawab kelembagaan dan tanggung jawab moral Bawaslu,” demikian Herwyn menutup.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya