Berita

Posko Bantuan PSI di Medan menyalurkan bantuan asi bungkus korban banjir Sumut (Foto: PSI)

Politik

Bantuan Nasi Bungkus dan Air Bersih Jadi Penyelamat Utama Korban Banjir Sumut

SENIN, 01 DESEMBER 2025 | 12:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saat air banjir yang melanda Sumatra Utara mulai surut, tantangan baru justru muncul di hadapan ribuan warga. Mereka kehilangan dapur mereka.

Inilah potret nyata dampak bencana, ribuan dapur di Sumatra Utara telah mati.

Penanggung jawab Posko Bantuan PSI di Medan, Renville Pandapotan Napitupulu, kebutuhan paling vital yang harus segera disalurkan bukan hanya sembako, melainkan makanan siap saji, atau nasi bungkus. 


"Di awal, kami fokus mendistribusikan nasi bungkus, jumlahnya mencapai ribuan bungkus. Itu utama karena masyarakat tidak bisa menggunakan peralatan rumah tangga karena terendam lumpur, dan rusak," kata Renville, dalam pernyataannya kepada media dikutip redaksi di Jakarta, Senin 1 Desember 2025.

Ribuan rumah yang terendam kini dipenuhi lumpur tebal, membuat kompor, panci, dan peralatan masak menjadi tak berguna. Akibatnya, ribuan kepala keluarga di pinggiran rel dan area rentan lainnya harus bergantung sepenuhnya pada bantuan makanan yang sudah matang.

Meskipun banjir sudah mulai turun, mobilisasi logistik menjadi kendala utama. Renville mengakui, posko-posko PSI sempat kekurangan stok karena sulitnya pasokan dan medan yang berat.

Kini, tim bantuan memfokuskan distribusi kepada warga yang paling rentan, termasuk pemulung yang tinggal di pinggiran rel. Selain makanan siap saji, bantuan darurat berupa selimut, pakaian, dan perlengkapan anak juga terus disalurkan, bahkan mencakup bantuan buku tulis dari Ketua Umum Kaesang Pangarep.

Tantangan mendesak lainnya adalah krisis air bersih. Jaringan PDAM di lokasi terdampak belum pulih sepenuhnya. Menyadari hal ini, tim PSI berinisiatif berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk memasok air bersih langsung ke rumah-rumah warga yang kini harus membersihkan sisa-sisa lumpur.

Upaya ini menegaskan bahwa perjuangan warga Sumut belum berakhir. Setelah selamat dari banjir, mereka harus menghadapi perjuangan membersihkan rumah dan membangun kembali kehidupan dasar tanpa akses air bersih dan dapur.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya