Berita

Indonesia Business Leadership Forum yang diselenggarakan Kubik Leadership (Foto: Kubik)

Bisnis

Badai 2026: Geopolitik dan Biaya Mencekik, Korporasi Dituntut Gerak Cepat

SENIN, 01 DESEMBER 2025 | 08:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menjaga pertumbuhan ekonomi 5 persen di Indonesia bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menuntut dunia usaha untuk memperkuatketajaman analisis, kehati-hatian dalam ekspansi, dan pengambilan keputusan berbasis data. 

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan INDEF, Dr. M Rizal Taufikurahman, dalam paparannya sebagai keynote speech dalam  Indonesia Business Leadership Forum di Jakarta, baru-baru ini. 

Ia menggarisbawahi tantangan utama yang harus dihadapi, yaitu; stabilitas global yang terancam di mana lingkungan ekonomi global semakin tidak stabil, yang ditandai oleh eskalasi geopolitik dan meluasnya proteksionisme perdagangan. Selain itu, menurutnya, ada tekanan biaya berkepanjangan di mana volatilitas harga energi dan pangan global memaksa korporasi bekerja lebih keras.


“Memasukin 2026, ekonomi Indonesia bergerak dalam landscape global yang semakin tidak stabil, ditandai oleh eskalasi geopolitik, proteksionisme yang melebar, serta volatilitas harga energi dan pangan yang mendorong tekanan biaya secara berkepanjangan," ujar Rizal Taufikurahman, dikutip redaksi di Jakarta, Senin 1 Desember 2025.  

"Industri manufaktur juga menghadapi persaingan global yang semakin ketat di Tengah tekanan biaya dan produktivitas. Karena itu, 2026 menuntut dunia usaha memperkuat ketajaman analisis, kehati-hatian dalam ekspansi, dan pengambilan keputusan berbasis data untuk menjaga profitabilitas dan daya saing jangka panjang,” sambungnya, 

Untuk menanggapi badai 2026, forum yang digagas oleh Kubik Leadership ini menawarkan resep konkret, yaitu  membuka ruang strategis bagi para pemimpin untuk melakukan reorientasi, inovasi dan reposisi organisasi. 

Chief of Corporate Human Capital Development PT Astra International Tbk, Dr. Ir. Aloysius Budi Santoso MM memaparkan bahwa kunci pertahanan adalah strategi manusi (people strategy) yang berfokus membangun organisasi yang tangkas (agile) dan kualitas SDM yang unggul.

Dengan mengusung tema Navigating Corporate Leadership Opportunities 2026, forum ini menekankan bahwa tahun depan adalah tahun tekanan, namun juga peluang besar bagi pemimpin yang mau berinovasi dan mereposisi organisasi.

“Forum ini dirancang bukan sebagai seminar satu arah, tetapi sebagai ruang dialog dan refleksi bagi para pemimpin," papar Atok R Aryanto selaku direktur Kubik Leadership.

Ia menambahkan bahwa tujuan utama forum ini adalah untuk membangun kesiapan para pemimpin organisasi dalam mewujudkan peluang dan menghadapi berbagai tantangan khususnya di tahun 2026 mendatang.

Senada, Jamil Azzaini, Co-Founder Kubik Leadership, menekankan bahwa kepemimpinan yang dibutuhkan adalah yang mampu menciptakan masa depan berdampak besar, bukan sekadar operasional. 

Yang tak kalah krusial, pemimpin 2026 wajib membangun kesejahteraan (well-being) tim, salah satunya dengan mengeliminasi 'kerja tanpa jiwa' dan 'lelah batin' yang dapat mengikis energi dan integritas.

“Di tahun depan kepemimpinan yang di butuhkan adalah, yang pertama; kepemimpinan yang menciptakan masa depan yang berdampak besar bukan sekedar operasional. Kedua; pemimpin yang mampu mengelola paradox kemimpinan di antaranya paradox goal, innovation, people approach, execution dan relation dynamic. Ketiga; kepemimpinan yang bisa membangun well being tim melalui mengeliminasi lack of fulfilment dimana yang harus di eliminasi di antaranya kerja tanpa jiwa, stress dan lelah batin, pudarnya integritas, dan kerja setengah hati," ujar Jamil Azzaini,

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya