Berita

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: RMOL/Alifia)

Bisnis

Purbaya Ancam Bekukan Bea Cukai Jika Pembenahan Mandek

JUMAT, 28 NOVEMBER 2025 | 00:20 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengancam akan membekukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) buntut citra buruk yang melekat di lembaga tersebut di mata publik. 

"Orang-orang Bea Cukai sudah mengerti betul ancaman yang mereka hadapi," kata Purbaya, usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis 27 November 2025.

Ia mengungkapkan telah memanggil jajaran DJBC untuk rapat internal dan memberikan tenggat satu tahun guna memastikan agar reformasi menyeluruh berjalan.


“Saya bilang begini. image bea cukai kurang bagus di media, di masyarakat, di pimpinan tertinggi kita. Jadi kita perbaiki, kita harus perbaiki dengan serius. Saya bilang dengan mereka, saya sudah minta waktu keberhasilan satu tahun untuk nggak diganggu dulu," tegas Purbaya.

Ia bahkan mengingatkan bahwa opsi penggunaan jasa perusahaan asing asal Swiss, Societe Generale de Surveillance (SGS), bisa kembali dipertimbangkan sebagaimana pernah diterapkan pada era Orde Baru jika DJBC gagal memperbaiki kinerja.

“Jadi, sempat ada wacana kalau kita tidak bisa memperbaiki kinerja Bea Cukai, maka akan dijalankan seperti tahun dulu waktu zaman orde baru SGS yang menjalankan pengecekan di custom kita. Jadi, saya pikir dengan adanya seperti itu orang-orang Bea Cukai, tim saya semakin semangat,” bebernya.

Meski demikian, Purbaya optimistis bahwa penguatan internal dan modernisasi sistem, nantinya akan menjadi solusi.

“Saya pikir kita akan bisa menjalankan program-program yang di Bea Cukai dengan lebih bersih tanpa harus menyerahkan ini ke tangan orang lain,” tuturnya.

Namun, jika pembenahan gagal, ribuan karyawan di lembaga tersebut, kata Purbaya akan dirumahkan.

“Kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16.000 orang pegawai Bea Cukai dirumahkan. Orang Bea Cukai pintar-pintar dan siap untuk mengubah keadaan," pungkasnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya