Berita

Wakil Kepala BRIN Prof. Amarulla Octavian (tengah) di kawasan Sains dan Teknologi Sarwono Prawirohardjo BRIN, Jakarta pada 26 November 2025. (Foto: Humas BRIN)

Nusantara

Kolaborasi BRIN dan CAAS Selaraskan Peradaban Nusantara dan China

RABU, 26 NOVEMBER 2025 | 23:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Wakil Kepala BRIN Prof. Amarulla Octavian membuka International Symposium Celebrating the 75th Anniversary of the Establishment of Diplomatic Relations between China and Indonesia di kawasan Sains dan Teknologi Sarwono Prawirohardjo BRIN, Jakarta pada 26 November 2025. 

Hadir pula President Chinese Academy of Social Sciences (CAAS) Prof. Gao Xiang, didampingi para pejabat dari National Institute of International Strategy CAAS. Pejabat dari Embassy of the People's Republic of China yang hadir adalah Counselor of Culture Division Mr. Wang Si Ping dan para deputi dan kepala Organisasi Riset serta Kepala Pusat Riset. 

Simposium dihadiri para periset dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi, lembaga think tank, periset BRIN dan juga periset China sejumlah kurang lebih 250 peserta. 


Waka BRIN menyampaikan kolaborasi riset BRIN dan CAAS ke depan dapat lebih dikonsentrasikan untuk kepentingan bersama kedua negara.

“Terutama dalam membangun perdamaian global yang lebih konstruktif. Indonesia dan China dapat berperan penting merumuskan solusi penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia, seperti di Ukraina, Gaza, Sudan, dan lain-lain,” kata Prof. Octavian. 

Simposium Internasional ini menggelar 2 sesi diskusi menampilkan 12 pembicara kunci dari multidisiplin dan interdisiplin keilmuan. 

Terlebih lagi dengan berdirinya Pusat Kajian China di BRIN, maka riset-riset politik dan sosial dapat difokuskan untuk menyelaraskan implementasi Jalur Sutra Maritim dan Jalur Rempah Maritim pada abad ke-21 sebagai bentuk nyata kepentingan bersama kedua negara. 

Menurut Prof. Octavian, kepentingan bersama dari perspektif Indonesia adalah memajukan Peradaban Nusantara setara dengan Peradaban China. 

“Untuk itu BRIN akan menyelenggarakan program, antara lain Degree by Research, Postdoctoral, dan Visiting Researcher. Sementara CAAS menawarkan program Scholarship dan Fellowship for Visiting Scholars,” jelasnya.
 
Simposium Internasional ini juga menghadirkan pameran buku hasil riset Indonesia dan China yang telah dipublikasikan.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya