Berita

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris. (Foto: DPD RI)

Nusantara

Fahira Idris:

Tak Boleh Ada Lagi Kriminalisasi Guru Akibat Kesalahpahaman

SELASA, 25 NOVEMBER 2025 | 22:59 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Guru adalah pilar utama kemajuan bangsa dan penjaga peradaban yang bekerja tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga pembimbing karakter, pendamping emosional, serta sumber inspirasi bagi jutaan anak Indonesia.

Hal ini disampaikan Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris dalam momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, Selasa 25 November 2025.

“Setiap masalah pendidikan, baik literasi, numerasi, karakter, maupun teknologi, pada akhirnya kembali kepada kesiapan, perlindungan, dan kesejahteraan guru,” kata Fahira.


Fahira mengungkapkan, untuk mewujudkan “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, negara harus membangun empat pilar ekosistem yang kokoh. Pertama, perlindungan dan keamanan guru. Perlindungan dan keamanan guru membutuhkan payung hukum yang tegas dan sistematis, dimulai dari penetapan batas etik dan batas hukum dalam interaksi guru, orang tua dan siswa agar tidak terjadi lagi kriminalisasi akibat kesalahpahaman antara tindakan disiplin dan kekerasan.

Kedua, kesejahteraan berkeadilan. Walau sudah banyak kemajuan soal kesejahteraan, tetapi saat ini masih adanya disparitas besar antara guru ASN, honorer, dan guru di daerah terpencil.

Ketiga, peningkatan kompetensi yang relevan dengan zaman. Pelatihan guru masih harus diperluas dan diperdalam, terutama dalam literasi digital, pemanfaatan AI, kesehatan mental, literasi finansial, hingga kemampuan pedagogik abad 21.

Keempat, dukungan ekosistem sekolah dan keterlibatan masyarakat. Fahira menekankan pentingnya mengurangi beban administratif guru, memperbaiki fasilitas, memperkuat kemitraan guru dan orang tua serta memastikan sekolah menjadi ruang aman dan nyaman untuk belajar.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya