Berita

Petani korban penembakan Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan menjalani perawatan di rumah sakit.(Foto: Istimewa)

Nusantara

Lima Petani di Bengkulu Selatan Ditembak Gegara Protes Perusahaan Sawit

SELASA, 25 NOVEMBER 2025 | 17:42 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Konflik agraria di Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan makin memanas. Sebanyak lima petani diduga ditembak oknum keamanan perusahaan sawit di wilayah tersebut pada Senin 24 November 2025.

Kelima petani yang menjadi korban penembakan adalah Buyung mengalami luka di dada, Linsurman luka di dengkul, Edi Hermanto luka di paha, Santo luka di rusuk bawah ketiak), dan Suhardin luka di betis.

Direktur Walhi Bengkulu Dody Faisal mendesak Polda Bengkulu untuk mengusut tuntas kejadian penembakan, termasuk kepemilikan senjata api yang dimiliki oleh pihak keamanan perusahaan sawit yang digunakan untuk menembak lima petani Pino Raya.


"Polda Bengkulu harus memastikan perlindungan keamanan bagi korban, keluarga korban dan Petani Pino Raya," kata Dody dikutip Selasa 25 November 2025.

Penembakan tersebut, menurut Dody, berawal saat petani Pino Raya tiga kali mendapati pihak perusahaan sawit menggunakan buldozer menghancurkan tanaman milik petani, Senin sekitar pukul 10.00 WIB.

Kemudian sekitar pukul 10.45 WIB, keributan antara petani dan pihak perusahaan pecah. Pihak perusahaan bersikeras tidak ingin pergi hingga keributan semakin memanas.

Hingga akhirnya salah seorang pihak keamanan perusahaan menembak petani Pino Raya atas nama Buyung. Setelah itu, oknum itu berlari sambil secara membabi buta menembak ke arah belakang dan mengenai empat orang petani.

Setelah penembakan, warga mengejar dan menangkap pelaku penembakan yang diduga bernama Ricky. Beberapa warga lainnya membawa korban penembakan ke rumah sakit terdekat.

"Komnas HAM, Komnas Perempuan, Ombudsman Republik Indonesia (ORI), dan LPSK RI harus melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini dan memberikan perlindungan terhadap korban, keluarga korban dan Petani Pino Raya," kata Dody.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya