Berita

Anggito Abimanyu (Foto: Instagram Anggito Abimanyu)

Bisnis

Rekening yang Dijamin LPS Melonjak Hampir 50 Juta dalam Waktu Kurang dari Setahun

SABTU, 22 NOVEMBER 2025 | 07:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat adanya peningkatan signifikan dalam jumlah rekening nasabah yang mereka jamin. Hingga November 2025, total rekening yang dijamin oleh LPS kini mencapai angka fantastis, 660 Juta Rekening.

Peningkatan ini sangat signifikan. Dibandingkan dengan awal tahun (Januari 2025) yang mencatat 610,2 juta rekening, terjadipenambahan sebanyak 49,8 juta rekening. Ini setara dengan kenaikan sekitar 8,2 persen yang menunjukkan tingginya kepercayaan publik terhadap sistem perbankan yang aman.

"Saat ini yang kami jamin jumlahnya ada 660 juta rekening," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Anggito Abimanyu, saat menghadiri acara Munas MUI di Jakarta Utara, Jumat 21 November 2025. 


Sejalan dengan melesatnya jumlah rekening yang dijamin, total aset LPS juga terus bertumbuh kuat, kini menembus Rp 272,09 triliun. Dana besar ini menjadi bantalan yang kuat untuk menjaga stabilitas dan keamanan simpanan masyarakat.

Mayoritas dana LPS (92,75 persen atau Rp 252,37 triliun) ditempatkan pada instrumen aman seperti Surat Berharga Negara/Surat Berharga Syariah Negara (SBN/SBSN). Anggito Abimanyu menyebutkan bahwa dari penempatan ini, LPS mampu meraup sekitar Rp 30 triliun setiap tahun.

"Oleh LPS dana tersebut ditempatkan di SBN/SBSN. Aset LPS terus bertumbuh, sekarang jumlahnya adalah Rp 272 triliun,” tegasnya.

Dana ini, menurut Anggito, digunakan terutama untuk menjamin simpanan nasabah, dan hanya sebagian kecil yang dialokasikan untuk operasional serta program pemberdayaan.

Meskipun jumlah rekening yang dijamin meningkat pesat, Anggito Abimanyu menyoroti pentingnya peningkatan saving ratio Indonesia. 

Per September 2025, Dana Pihak Ketiga (DPK) di bank umum tercatat Rp 9.763 triliun, yang hanya sekitar 41 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 23.348 triliun.

Peningkatan DPK industri perbankan saat ini didorong oleh pertumbuhan giro, sementara DPK di Bank Umum Syariah (BUS) didominasi oleh produk deposito.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya