Berita

Kebersamaan Prabowo Subianto dan Joko Widodo. (Istimewa)

Politik

Prabowo Hopeng Jokowi Tapi Diam Soal Polemik Ijazah

KAMIS, 20 NOVEMBER 2025 | 10:51 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti, menilai dinamika polemik ijazah mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi memasuki fase baru yang tidak hanya memicu kegaduhan publik, tetapi juga menimbulkan tekanan serius bagi keluarga Jokowi.

Ray melihat ada tanda-tanda yang memperlihatkan meningkatnya ketegangan di lingkaran keluarga mantan kepala negara tersebut. 

“Ada sesuatu yang mulai mungkin menjengkelkan tapi sekaligus juga menakutkan bagi keluarga Pak Jokowi khususnya,” kata Ray lewat kanal Youtube Terus Terang Media, Kamis, 20 November 2025.


Pertama, langkah mereka mengadukan polemik ijazah ke kepolisian. Kedua, penetapan Roy Suryo dan sejumlah pihak lain sebagai tersangka tanpa penjelasan yang dianggap terang benderang.

Ray juga menilai eskalasi polemik meningkat setelah Roy Suryo mulai menyinggung bukan hanya ijazah Jokowi, tetapi juga terkait ijazah Gibran Rakabuming Raka.

Dia juga menyoroti sikap diam Presiden Prabowo Subianto yang dinilai tidak menunjukkan pembelaan kuat kepada Jokowi dalam polemik ini, meski sebelumnya keduanya digambarkan memiliki hubungan dekat.

“Kekhawatiran itu ditambah dengan sikap diamnya Pak Prabowo. Jadi ada kesan Pak Prabowo tidak terlalu antusias untuk menahan—tanda kutip—serangan kepada Pak Jokowi dan keluarganya terkait dengan ijazah ini,” kata Ray.

Ray menilai, sikap Prabowo yang memilih tidak bereaksi justru memperkuat persepsi bahwa Presiden Kedelapan itu membiarkan isu tersebut berkembang.

“Tapi kalau kita bilang membiarkan mungkin orang lain mengatakan nggak benar, tapi kita buat istilahnya kok seperti mendiamkan, tidak ada reaksi. Padahal soal hubungannya dengan Jokowi beliau mengatakan saya hopeng (sahabat karib), hopeng tapi ini dibiarin,” tegas Ray.



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya