Berita

Bank Indonesia. (Foto: RMOL/Alifia)

Bisnis

BI Gercep Intervensi Pasar saat Dolar AS Nyaris Tembus Rp17 Ribu

RABU, 19 NOVEMBER 2025 | 19:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar Rupiah kembali melemah dan berada di level Rp16.735 per Dolar AS pada 18 November 2025, turun 0,69 persen dibanding akhir Oktober. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pelemahan Rupiah yang nyaris mencapai Rp17.000 terhadap kurs Dolar AS ini terjadi di tengah tren mata uang regional yang juga tertekan oleh ketidakpastian global.

Ia menegaskan bahwa bank sentral telah mengerahkan langkah stabilisasi secara terukur di semua lini.


“Untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah besarnya tekanan dari ketidakpastian global, BI menempuh langkah stabilisasi melalui intervensi di pasar spot dan pasar Non-Deliverable Forward (NDF) baik di offshore maupun on-shore Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder,” kata Perry dalam konferensi pers secara virtual pada Rabu, 19 November 2025.

Menurut BI, bertambahnya suplai valas dari eksportir turut membantu menjaga keseimbangan pasar. Konversi valuta asing meningkat seiring dengan penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA). 

Pasokan tambahan dari korporasi juga disebut turut memperkuat bantalan stabilitas Rupiah. Perry menegaskan komitmen BI untuk terus menjaga nilai tukar ke depan.

“BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah termasuk melalui intervensi terukur baik transaksi NDF di pasar luar negeri maupun transaksi spot dan DNDF di pasar domestik, serta pembelian SBN di pasar sekunder sehingga dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi,” ungkapnya.

Ke depan, BI memproyeksikan Rupiah akan lebih stabil berkat prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan stabil didukung oleh imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tandasnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya