Berita

Peluncuran Danantara. (Foto: Tangkapan layar)

Bisnis

AEI Desak Danantara Penuhi Tujuh Tuntutan Darurat Ekonomi

RABU, 19 NOVEMBER 2025 | 01:40 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sejumlah ekonom yang tergabung dalam Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) menyampaikan Tujuh Desakan Darurat Ekonomi kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

AEI menilai arah kebijakan pemerintah semakin menjauh dari prinsip kehati-hatian fiskal dan tata kelola yang sehat.

Dalam pernyataannya pada Selasa, 18 November 2025, AEI menekankan perlunya pembenahan mendasar demi menjaga stabilitas fiskal, memperkuat institusi, dan menghindari dominasi negara yang dianggap kian menggerus ruang aktivitas ekonomi warga dan pelaku usaha.


Berikut tujuh desakan tersebut:

1. Perbaiki Misalokasi Anggaran
AEI meminta pemerintah memperbaiki secara menyeluruh praktik misalokasi anggaran dan memastikan belanja negara ditempatkan secara wajar dan proporsional sesuai prioritas kebijakan.

2. Pulihkan Independensi Institusi Negara
AEI mendesak dikembalikannya independensi dan transparansi berbagai lembaga negara mulai dari BI, BPS, DPR, MA, MK, KPK, BPK, hingga Kejaksaan, serta memastikan tidak ada intervensi berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Hentikan Dominasi Negara dalam Ekonomi Lokal
Dominasi berlebihan negara melalui Danantara, BUMN, serta pelibatan TNI–Polri dinilai berpotensi mematikan pasar, mengganggu pelaku usaha lokal, UMKM, hingga menggerus modal sosial masyarakat.

4. Deregulasi dan Penyederhanaan Perizinan
AEI menuntut deregulasi yang nyata, penyederhanaan lisensi, dan reformasi birokrasi yang selama ini menghambat iklim usaha dan investasi.

5. Tangani Ketimpangan Secara Serius
Kebijakan yang mengatasi ketimpangan baik sosial, ekonomi, maupun antarwilayah diminta menjadi prioritas pemerintah.

6. Kembalikan Kebijakan Berbasis Bukti, Bukan Populisme
AEI menegaskan perlunya proses teknokratis dalam perumusan kebijakan serta penghentian program populis yang berisiko mengganggu stabilitas fiskal seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, sekolah rakyat, hilirisasi, subsidi energi, hingga proyek Danantara.

7. Sehatkan Institusi dan Berantas Konflik Kepentingan
AEI menyerukan perbaikan kualitas institusi, penguatan demokrasi, serta pemberantasan konflik kepentingan dan praktik rente yang dinilai semakin merusak tata kelola negara.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya